Dua orang tewas ketika bahan peledak yang disembunyikan di gerobak meledak di pasar yang sibuk di ibukota Afghanistan, Kabul hari Minggu (9/8).
Bom itu juga melukai lima petugas polisi yang berusaha mengamankannya, kata juru bicara polisi Kabul, Ferdows Faramarz.
Kekerasan yang melonjak baru-baru ini di Afghanistan sebagian besar dikaitkan dengan afiliasi ISIS yang beroperasi di negara itu, yang diperangi oleh Taliban, pemerintah Afghanistan dan pasukan AS.
Sebelumnya seorang pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan, Washington menganggap ISIS sebagai ancaman terbesar di Afghanistan, dan menginginkan kesepakatan untuk merekrut Taliban dalam perang melawan ISIS.
Pada hari yang sama, dewan tradisional Afghanistan menyetujui resolusi untuk membebaskan 400 tahanan Taliban guna membuka jalan bagi perudingan pendahuluan antara pihak yang bertikai di Afghanistan, dan memungkinkan Amerika untuk menarik pasukan serta mengakhiri keterlibatan militer terlama di negara itu. [mg/ii]