Empat anak tewas dan lima lainnya luka-luka bersama guru mereka, ketika sebuah ledakan terjadi sewaktu mereka mengumpulkan kayu bakar di sebuah wilayah di negara bagian Rakhine, Myanmar yang dilanda perang antara militer dan kelompok pemberontak Laskar Arakan.
Tidak segera jelas apa yang menyebabkan ledakan atau siapa di balik itu.
Konflik menyebabkan sejumlah warga sipil tewas, ratusan terluka dan sekitar 100.000 orang terlantar tahun lalu ketika Laskar Arakan berjuang untuk memperoleh otonomi yang lebih besar bagi etnis Rakhine yang beragama Budha.
Serangan itu terjadi Selasa pagi di desa Htaikhtoo Pauk di kota Buthidaung, kata wakil pemerintahan, Hla Shwe kepada AFP.
Media lokal memuat video di Facebook yang memperlihatkan orang-orang membawa tubuh para korban dan mereka yang terluka ketika kerumunan orang yang resah berkumpul.
"Mereka sedang mencari kayu bakar di lereng gunung," kata Hla Shwe melalui telepon, menambahkan bahwa korban luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat di Buthidaung dan Maungdaw.
Dia menolak untuk mengatakan siapa yang diduganya berada di balik serangan itu.
Juru bicara militer Zaw Min Tun mengukuhkan insiden itu dan jumlah korban, menuduh Laskar Arakan menanam ranjau darat.
Pemberontak tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar tetapi seorang pemimpin desa setempat, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP dari jumlah korban dan tidak adanya kawah setelah ledakan membuatnya ragu bahwa itu adalah ledakan ranjau. (ps/jm)