Pertikaian baru muncul antara Presiden Donald Trump dan sejumlah legislator AS. Reporter VOA Michael Bowman melaporkan, sejumlah tokoh Demokrat dan Republik menyatakan keberatan mereka atas kecaman Trump terhadap seorang hakim federal yang menangguhkan perintah eksekutifnya terkait larangan perjalanan sementara ke Amerika Serikat bagi orang-orang dari tujuh negara mayoritas Muslim.
Adalah James Robart yang menolak perintah eksekutif Donald Trump itu. Hakim federal yang berbasis di Seattle itu menyatakan, perintah eksekutif itu menimbukan bahaya yang signifikan, dan bahwa negara-negara bagian menghadapi kesulitan yang segera dan sulit diatasi.
Keputusannya itu disambut banyak pihak, khususnya mereka yang berada di bandara-bandara di Amerika, baik mereka yang menggelar demonstrasi menentang larangan perjalanan sementara itu maupun mereka yang datang ke bandara untuk menyambut kedatangan keluarga atau kerabat mereka dari tujuh negara yang terimbas perintah eksekutif itu.
Sementara itu, Trump melampiaskan rasa frustasinya melalui Twitter, Di jejaring sosial itu ia memposkan pernyataan: “Banyak orang jahat dan berbahaya kemungkinan akan membludak masuk ke negara kita. Ini keputusan yang buruk. Pendapat ‘apa yang disebut hakim’ ini tidak masuk akal dan akan dibatalkan.”
Senator Ben Sasse dari Partai Republik mengecam cuitan Trump ini dalam program televisi ABC This Week. Anggota Komisi Hukum Senat itu mengatakan, ia setuju dengan keinginan Trump untuk mencegah teroris masuk ke AS, namun, "Ini larangan perjalanan, namun diberlakukan dengan cara yang cukup ceroboh sehingga pada pekan awal penerapannya bisa dimanfaatkan para perekrut jihadis untuk menggambarkan bahwa seolah-olah Amerika Serikat menentang semua Muslim, dan kita tahu bahwa kita tidak bermusuhan dengan semua Muslim,” komentarnya.
Senator Amy Klobuchar dari Partai Demokrat mengeluarkan pernyataan senada, juga melalui program televisi ABC This Week
"Ada perbedaan antara bersikap berani dan bersikap tergesa-gesa. Ketika Anda memberlakukan perintah yang pada dasarnya menangguhkan program pengungsi, saya kira tidak mengejutkan bila kemudian muncul gugatan-gugatan hukum,” kata senator Amy Klobuchar.Sewaktu kampanye tahun lalu, Trump menyiratkan bahwa seorang hakim yang mengadili kasus penipuan yang melibatkan Universitas Trump tidak mampu memutuskan sesuatu yang objektif karena ia orang Amerika keturunan Meksiko.
Trump banyak dikecam orang-orang Meksiko karena berjanji akan membangun tembok perbatasan dengan negara itu. “Ini sepertinya merupakan kebiasaan Presiden Trump. Ia harus melihat bahwa ada tiga cabang dalam pemerintahan yang setara tingginya di sini," kata Senator Klobuchar.
"Saya kira rakyat Amerika sangat terbiasa dengan cara presiden mengungkapkan pendapatnya,” kata Wakil Presiden Mike Pence membela pernyataan Trump.
Pence menambahkan, pertikaian mengenai cuitan Trump di Twitter mengaburkan makna kebijakan Trump itu.
"Rakyat Amerika menyambut ketegasan Presiden Trump dalam masalah ini, yakni menempatkan keselamatan dan keamanan rakyat Amerika di atas tata-krama komunikasi dengan orang-orang di Washington atau, dalam beberapa kasus, di berbagai penjuru dunia.”
Mahkamah Agung kemungkinan akan mengeluarkan keputusan final apakah perintah eksekutif presiden ini terus ditangguhkan atau dijalankan. [ab/lt]