Tautan-tautan Akses

Legislator Korsel Memprotes Pelepasan Air Limbah dari PLTN Fukushima


Tangki penyimpanan untuk air olahan di PLTN Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami di Kota Okuma, prefektur Fukushima, Jepang, 13 Februari 2021. (Foto: Kyodo via Reuters)
Tangki penyimpanan untuk air olahan di PLTN Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami di Kota Okuma, prefektur Fukushima, Jepang, 13 Februari 2021. (Foto: Kyodo via Reuters)

Sejumlah legislator Korea Selatan mengadakan rapat umum di Tokyo bersama-sama dengan beberapa aktivis setempat pada hari Senin untuk menentang pelepasan limbah radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima yang rusak.

Protes itu dilakukan di luar kantor Perdana Menteri Jepang, sewaktu menteri perindustrian Jepang mengunjungi PLTN itu yang rusak karena tsunami di Fukushima.

Para demonstran terdengar meneriakkan “Dengarlah suara-suara dari Korea Selatan” dan “Cabut keputusan ini, dunia menentangnya.”

Salah seorang legislator itu, Ju Cheol-hyeon dari Partai Demokrat Korea Selatan mengatakan, “Kami tidak dapat memahami maupun tinggal diam mengenai situasi di mana Jepang, negara maju yang menggambarkan dirinya sebagai pemimpin Asia, tidak dapat membuang limbah nuklir di dalam wilayahnya sendiri serta mengambil tindakan ilegal dan tidak etis untuk membuang air yang terkontaminasi ke laut.”

Rafael Mariano Grossi, kanan, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, berbicara dalam pertemuan dengan anggota parlemen dari oposisi Partai Demokrat di Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, Minggu, 9 Juli 2023. (Foto: AP/Ahn Young -joon)
Rafael Mariano Grossi, kanan, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, berbicara dalam pertemuan dengan anggota parlemen dari oposisi Partai Demokrat di Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, Minggu, 9 Juli 2023. (Foto: AP/Ahn Young -joon)

Pemerintah Jepang mengatakan air itu harus dipindahkan untuk mencegah kebocoran yang tidak disengaja dan memberi ruang bagi penonaktifan fasilitas tersebut, dan berharap akan mulai melepaskan air tersebut musim panas ini.

Rencana tersebut ditentang oleh komunitas nelayan Jepang yang khawatir akan kerusakan reputasi mereka. Berbagai kelompok di Korea Selatan dan China juga mengemukakan keprihatinan mereka.

Pemerintah membela netralitas laporan akhir badan pengawas nuklir PBB yang menyimpulkan bahwa rencana pelepasan air limbah Jepang itu telah memenuhi standar keselamatan internasional, dan membantah tuduhan bahwa Jepang menekan Badan Energi Atom Internasional agar menerbitkan laporan yang menguntungkan pihaknya. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG