Beberapa jam sebelum Majelis Duma meloloskan RUU yang didukung Kremlin itu dengan suara 436 berbanding 0 dan 1 abstain, lebih dari 20 demonstran diserang oleh ratusan aktivis anti-gay dan lalu ditahan polisi.
RUU yang melarang “propaganda hubungan seksual non-tradisional” itu masih harus terlebih dulu lolos di majelis tinggi dan ditandatangani menjadi UU oleh Presiden Vladimir Putin, tetapi kedua langkah itu sudah dapat dipastikan.
RUU itu adalah bagian dari upaya mempromosikan nilai-nilai tradisional Rusia daripada liberalisme di negara-negara Barat, yang dianggap Kremlin dan Gereja Ortodox Rusia merusak kaum muda Rusia dan memicu aksi protes menentang kekuasaan Putin.
RUU itu lolos 20 tahun setelah sebuah UU era Stalin, yang menindak homoseksualitas dengan hukuman penjara maksimal lima tahun, dihapus dari KUHP Rusia sebagai bagian dari reformasi demokratis setelah ambruknya Uni Soviet tahun 1991.
Majelis Duma hari Selasa juga meloloskan RUU lain yang menetapkan tindakan menyinggung perasaan keagamaan sebagai kejahatan dengan hukuman penjara maksimal tiga tahun.
RUU yang melarang “propaganda hubungan seksual non-tradisional” itu masih harus terlebih dulu lolos di majelis tinggi dan ditandatangani menjadi UU oleh Presiden Vladimir Putin, tetapi kedua langkah itu sudah dapat dipastikan.
RUU itu adalah bagian dari upaya mempromosikan nilai-nilai tradisional Rusia daripada liberalisme di negara-negara Barat, yang dianggap Kremlin dan Gereja Ortodox Rusia merusak kaum muda Rusia dan memicu aksi protes menentang kekuasaan Putin.
RUU itu lolos 20 tahun setelah sebuah UU era Stalin, yang menindak homoseksualitas dengan hukuman penjara maksimal lima tahun, dihapus dari KUHP Rusia sebagai bagian dari reformasi demokratis setelah ambruknya Uni Soviet tahun 1991.
Majelis Duma hari Selasa juga meloloskan RUU lain yang menetapkan tindakan menyinggung perasaan keagamaan sebagai kejahatan dengan hukuman penjara maksimal tiga tahun.
