Direktur Eksekutif Lembaga Survey Puskaptis Husein Yazid dari lembaga survei Puskaptis mengatakan ia optimistis metode yang digunakan lembaganya dalam hitung cepat hasil pemilihan presiden 2014, yang menyatakan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa unggul, adalah benar.
Dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (12/7), Husein menegaskan lembaganya tidak gentar menanggapi tuduhan miring atas hasil tersebut, dan ia juga mengatakan siap diaudit seperti banyak diiginginkan masyarakat.
“Audit ini wajib dilakukan, jadi kalau dalam hukum wajib itu haram untuk tidak dilakukan. Bukan hanya ada masalah seperti ini baru diaudit, nggak benar itu. Berkala, per tiga bulankah, per enam bulankah, atau per satu tahun, jadi terlihat dimana lembaga yang kredibel dan lain sebagainya," ujarnya.
"Apa yang dilaklukan oleh lembaga survei ini kan dasarnya sudah semua benar, metodologi, sebarannya dan perlu diuji. Satu inti dari ini semua, kejujuran, tidak diintervensi, tidak berpihak kepada salah satu calon. Puskaptis siap untuk dilakukan audit dan seluruh lembaga survei ini harus diaudit."
Hal senada juga disampaikan Aji Alfarabi dari Lingkar Survei Indonesia (LSI), yang dalam hitung cepatnya menunjukkan bahwa Joko Widodo dan Jusuf Kalla unggul.
“Memang proses manajemen quick count sangat butuh kehati-hatian dan profesionalitas tinggi, yang masing-masing bisa klaim. Namun yang paling mudah adalah kita membuka data itu, kami siap, sangat siap melakukan apakah proses audit dan seterusnya. Namun proses itu harus dilakukan, apakah lewat asosiasi atau panel ahli di luar itu, saya pikir bisa secara terbuka kita lakukan."
Sementara menurut tim sukses Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya, proses audit terhadap lembaga survei memang sangat dibutuhkan agar masyarakat percaya terhadap kredibilitas lembaga survei.
Ia juga mengatakan tim sukses Prabowo-Hatta mengajak masyarakat menunggu hasil perhitungan suara dari Komite Pemilihan Umum (KPU) dan percaya penuh terhadap kinerja KPU.
“KPU ini sebagaimana yang kita harapkan bersama netral, kredibel sekaligus lembaga yang profesional, marilah kita bersama-sama mengawal seluruh proses yang sekarang sedang dan akan berlangsung di KPU. Kita percayai sesungguhnya mereka mempunyai data yang paling akurat, kemudian mereka juga dilengkapi dengan otoritas untuk menentukan siapa sesungguhnya yang akan menjadi presiden dan wakil presiden berikutnya," ujarnya.
Anggota tim kampanyeJokowi-Kalla, Arief Budimanta menekankan bahwa KPU harus independen.
“Audit menurut kami penting, ini bagian dari sebuah proses pendidikan politik bagi masyarakat. Nggak boleh nipu diri sendiri, hasil survei itu bukan untuk nyeneng-nyenengin. Ini untuk menggambarkan kenyataan dan realitas yang berkembang di lapangan. Kita juga memerlukan Komisi Pemilihan Umum yang benar-benar independen seperti yang diamanatkan oleh konstitusi. Proses pengawalan suara itu menjadi penting," ujarnya.
Sebelumnya, dalam menanggapi reaksi masyarakat terhadap hasil hitung cepat, Komisi Penyiaran Indonesia melarang semua media televisi menayangkan hasilnya.