Seorang diaspora Indonesia di San Jose, negara bagian California bernama Leon Krisnayana adalah founder dari aplikasi software bernama iSpionage.com. Aplikasi ini bergerak di bidang software service yang menyediakan data untuk pebisnis online terkait data competitive intelligence, atau perkembangan dari kompetitor atas jenis usaha yang serupa di platform online.
"Spesifiknya, kita bergerak di bidang search engine marketing. Jadi bisnis yang kita jalani adalah untuk ngasih tau orang kalau kompetitor mereka ngapain saja, keywordnya yang dipakai apa saja dan copy-nya apa saja, positioningnya itu gimana," jelasnya kepada VOA Indonesia.
Pelanggan aplikasi software-nya ini, jelas Leon, kebanyakan berasal dari kalangan agensi bisnis yang memang memerlukan akses data untuk mengetahui peta persaingan di dunia online.
"Kita mulai tahun 2007, terus tahun 2008 kebetulan ada teman yang ngenalin saya ke investor padahal waktu itu saya lagi gak nyari investor, terus dia interested, kasih seed funding, terus kita mulai bener-bener ngejual produk ini, kita develop dari tahun 2007 sampai kira-kira satu tahun development, terus tahun 2008 kita mulai open to public," jelasnya.
Berpusat di San Jose, California, iSpionage juga memiliki tim yang kini beroperasi di San Diego, Texas dan tim pengembang di Rumania.
"Waktu itu kita pernah mikir bikin kantor di Indonesia ya lagi cari-cari resourcenya, cuman belum nemu orangnya yang bener aja gitu. Jadi di Indonesia culture creativity-nya kayak masih OK, OK boss gitu, itu yang jadi agak halangan buat kita," sambung Leon.
Leon mengatakan, inovasi penting dilakukan bagi mereka yang memiliki bisnis di bidang informasi teknologi, sehingga produk yang dihasilkan selalu menjadi yang terdepan.
"Kita pikir gimana caranya bisa differentiate ourselves with them, kita sekarang mau benar-benar fokus ke yang kita punya strength, kita mau fokus ke dalam digital marketing di search engine marketing," tambahnya.
Leon juga mengaku ia tidak takut dengan perkembangan kompetitor yang memiliki jenis bisnis serupa.
"Kalau kompetitor mau meng-copy, itu memang selalu terjadi, di bisnis apa saja. Jadi kita harus terus berinovasi agar satu, dua langkah di depan," tandasnya. [hi/dw]