Pejabat-pejabat di Liberia mendesak orang yang diduga pasien Ebola agar kembali ke pusat isolasi yang diserang dan dijarah oleh orang-orang bersenjata hari Sabtu.
Pemerintah Liberia mengatakan keberadaan sampai 20 orang yang diduga menderita penyakit mematikan itu tidak diketahui setelah serangan di kawasan West Point di ibukota, Monrovia.
Hari Senin (18/8), jurubicara pemerintah Lewis Brown mendesak pasien yang hilang agar tidak membahayakan orang lain.
Penjarah mengambil kasur, selimut dan sarung tangan, yang mungkin tertular virus Ebola, dari pusat isolasi itu. Brown mengatakan orang-orang itu juga harus datang untuk diperiksa.
Petugas-petugas bersenjata hari Senin berada di jalan-jalan West Point, ditengah kepanikan di ibukota Liberia. Seorang penduduk meminta pemerintah memeriksa siapa pun yang akan masuk dan keluar dari daerah tersebut.
Virus Ebola ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh orang yang tertular.
Organisasi Kesehatan Sedunia mengatakan Ebola telah menewaskan lebih dari 1.100 orang di empat negara Afrika Barat tahun ini, termasuk 413 di Liberia. Jumlah kasus yang dilaporkan di seluruh wilayah itu melampaui 2.100.