Pemerintah Suriah segera menepiskan keputusan Liga Arab yang beranggotakan 22 negara itu. Kata Liga Arab di Kairo hari Minggu, kelompok itu akan segera mengakhiri misi pemantauannya ke Suriah, dan membuka jalur-jalur komunikasi dengan kelompok oposisi guna menawarkan bantuan politik dan keuangan.
Liga Arab menyerukan pada berbagai kelompok oposisi Suriah untuk bersatu menjelang pertemuan tanggal 24 Februari di Tunisia untuk mengakhiri aksi kekerasan di Suriah.
Pertemuan di Tunisia itu disebut pertemuan “sahabat-sahabat Suriah”, yang antara lain beranggotakan Amerika, Uni Eropa dan negara-negara Arab yang menginginkan diakhirinya tindak kekerasan di Suriah.
Aliansi baru itu dibentuk minggu lalu setelah Russia dan Tiongkok menggunakan hak vetonya guna menggagalkan usaha Barat dan dunia Arab untuk memaksa Presiden al-Asaad turun, dan dibentuknya pemerintahan persatuan yang akan mengadakan pemilihan umum.
Para pejabat Liga Arab juga sedang mempertimbangkan usul bersama untuk mengusir duta-duta besar Suriah dari negara-negara Arab.
