Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed Al Nahyan yang berbicara dalam sebuah rapat darurat Liga Arab hari Minggu (10/1) menuduh Republik Islam Iran telah sengaja tidak melindungi kantor-kantor diplomatik Arab Saudi di Iran.
"Kami menyerukan kepada Republik Islam Iran untuk tidak ikut campur tangan dalam urusan negara-negara Arab dan berhenti melakukan pelanggaran dan tindakan provokatif yang memicu bentrokan sektarian di antara warga negara-negara Arab. Juga lewat dukungan sabotase, terorisme dan menghasut kekerasan, termasuk tindakan intervensi terhadap isu-isu Arab, antara lain invasi pulau Emirati, ikut campur tangan di Bahrain, Suriah, Irak, Lebanon dan Yaman tanpa menghormati kepekaan dan hubungan negara-negara Arab," ujarnya.
Arab Saudi mengusulkan pertemuan untuk membahas serangan terhadap kedutaan besarnya di Teheran, pasca eksekusi ulama Syiah terkemuka Ian Nimr Al-Nimr awal Januari lalu.
Sehari setelah serangan itu Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, negara yang didominasi aliran Muslim-Syiah, disusul oleh sejumlah sekutu-sekutu Arab Saudi yang beraliran Muslim-Sunni, antara lain Bahrain dan Sudan. Beberapa negara Arab lain menurunkan status diplomatiknya di Iran atau memanggil pulang diplomat mereka.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir mengatakan serangan itu jelas mencerminkan pendekatan kebijakan yang diambil Iran terhadap kawasan Arab, khususnya intervensi Iran dalam urusan negara-negara di kawasan itu, yang mendorong bentrokan sektarian dan menimbulkan gejolak keamanan dan stabilitas.
Ketua Liga Arab Nabil Al Arabi melangsungkan pertemuan para diplomat itu di Kairo, untuk "mengadopsi sikap bersama yang kuat dan jelas, yaitu menyerukan Iran untuk menghentikan segala bentuk intervensi urusan negara-negara Arab."
Pernyataan Liga Arab hari Minggu itu disampaikan setelah langkah serupa yang diambil Dewan Kerjasama Teluk sehari sebelumnya.
Dewan yang beranggotakan Arab Saudi, Bahrain, Qatar, Oman, Kuwait dan Uni Emirat Arab itu mengecam apa yang digambarkan sebagai intervensi Iran terhadap urusan Arab Saudi dan kawasan. [em/jm]