Para pejabat energi dari negara-negara penghasil utama minyak dunia, terkecuali Iran, mengadakan pertemuan di Qatar untuk membicarakan kemungkinan pembekuan produksi untuk melawan harga rendah yang dialami belakangan ini oleh industri perminyakan.
Para wakil dari paling sedikit 15 negara penghasil minyak, termasuk Arab Saudi dan Rusia, bertemu hari Minggu (17/4) di Doha guna membicarakan usaha untuk membendung penurunan harga yang telah merugikan pemasukan eksportir milyaran dolar.
Rancangan persetujuan mengharuskan negara-negara penghasil minyak membatasi produksi di tingkat Januari, sampai Oktober. Sasaran mereka adalah untuk menaikkan harga minyak yang turun dari $100 per barel pertengahan tahun 2015 ke bawah $30 satu barel bulan Januari.
Namun, Arab Saudi telah mengatakan negara itu tidak akan mendukung pembekuan kalau Iran tidak menyetujuinya.
Iran sebelumnya mengatakan akan mengirim utusan ke pertemuan itu tetapi akhirnya tidak mengirim delegasi. Iran telah meningkatkan produksi minyaknya sejak pencabutan sanksi setelah persetujuan nuklir dengan negara-negara kuat dunia.
“Kami berkesimpulan bahwa pertemuan Doha adalah bagi negara-negara yang ingin menanda-tangani rencana pembekuan produksi minyak, dan kalau kami ingin mengirim utusan ke pertemuan itu, itu adalah untuk menunjukkan dukungan kami pada proyek ini,” Menteri Perminyakan Iran Namdar Zangeneh dikutip mengatakan oleh kantor berita SHANA. ”Tetapi karena Iran tidak akan menanda-tangan ini, utusan Iran tidak perlu menghadiri pertemuan itu.”
Para analis mengatakan bahwa antara tingkat produksi Iran, dan tingkat produksi negara-negara lain, harga minyak akan tetap rendah biarpun sekiranya pembekuan diberlakukan. [gp]