Presiden Lituania memperingatkan pada Minggu (25/6) bahwa apabila Belarus akan menampung pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, di negaranya, maka NATO harus memperkuat pertahanan di sayap timurnya.
Kepala negara Baltik yang bertetangga dengan Belarus dan Rusia, dan akan menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi NATO pada bulan depan itu, berbicara setelah pertemuan dewan keamanan negara untuk membahas pemberontakan Wagner terhadap Kremlin yang kini telah dibatalkan.
Setelah Prigozhin membatalkan pergerakan pasukannya pada Sabtu (24/6), Moskow mengatakan bahwa pemimpin Grup Wagner itu akan meninggalkan Rusia menuju Belarus dan tidak akan menghadapi dakwaan.
“Jika Prigozhin atau bagian dari kelompok Wagner berakhir di Belarus dengan rencana dan niat yang tidak jelas, itu berarti kami perlu lebih memperkuat keamanan perbatasan timur kami,” kata Presiden Lituania Gitanas Nauseda kepada wartawan.
“Saya tidak hanya berbicara tentang Lituania, tapi tentunya seluruh NATO,” ujarnya.
Nauseda menambahkan, Lituania akan mencurahkan lebih banyak kemampuan intelijen untuk menilai “aspek politik dan keamanan Belarus.”
Lituania akan menjadi tuan rumah KTT NATO bulan depan, dan Nauseda mengatakan bahwa rencana keamanan secara umum untuk pertemuan itu tidak perlu diubah menyusul perkembangan di Rusia.
Ia menilai Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menghadapi tantangan yang lebih besar di masa mendatang, sambil mengatakan: “Sang raja kini telanjang.”
Pemberontakan Wagner menandai tantangan terbesar bagi kepemimpinan Putin yang sudah berlangsung lama dan menjadi krisis keamanan paling parah bagi Rusia sejak ia mulai menjabat pada 1999. [rd/jm]
Forum