Tautan-tautan Akses

Lonjakan Kasus Varian Delta di Perbatasan Dorong Bangladesh Berlakukan 'Lockdown'


Bangladesh saat menerapkan karantina wilayah.(Foto: Courtesy)
Bangladesh saat menerapkan karantina wilayah.(Foto: Courtesy)

Jumlah kasus varian Delta yang meningkat dan rumah-rumah sakit yang kewalahan menampung pasien di berbagai penjuru Bangladesh mendorong pemerintah untuk melakukan lockdown mulai Kamis (1/7).

Pemerintah akan mengerahkan tentara, petugas perbatasan dan polisi anti huru hara untuk menegakkan lockdown, yang awalnya ditetapkan selama satu minggu.

Pihak berwenang memperingatkan bahwa lonjakan cepat di daerah perbatasan mempercepat penyebaran virus lebih jauh ke Bangladesh, dan meningkatnya jumlah infeksi dari varian Delta dapat menghancurkan negara Asia Selatan yang berpenduduk lebih dari 160 juta orang itu.

“Jika orang-orang tidak mematuhi protokol kesehatan dan jika mereka tidak tinggal di rumah, gelombang pandemi di Bangladesh ini bisa menjadi bencana besar. Menyebar dengan cepat dan membunuh lebih banyak orang,'' kata A.S.M. Alamgir, seorang peneliti senior di Lembaga Epidemiologi, Pengendalian Penyakit dan Penelitian pemerintah di Ibu Kota Dhaka.

Banyak distrik perbatasan di Bangladesh utara dan barat daya terhindar dari COVID-19 sebelumnya, sehingga orang-orang di sana tidak memiliki cukup antibodi untuk melawan virus tersebut. Fakta tersebut, dikombinasikan dengan sejumlah besar orang yang tidak divaksinasi, membuat penduduk di sana jauh lebih rentan.

Lebih dari 4 juta orang telah mendapat imunisasi lengkap di Bangladesh. Sekitar 1,5 juta lainnya telah menerima satu dosis. Kini, impor vaksin Oxford-AstraZeneca telah dihentikan oleh India, sehingga membuat mereka tidak yakin kapan mereka akan mendapatkan dosis kedua.

Wabah virus corona Bangladesh sebelumnya menyebabkan jumlah infeksi dan kematian meledak di kota-kota padat seperti ibu kota negara, Dhaka, tetapi sejak akhir Mei, kota-kota kecil dan desa-desa di wilayah perbatasan utara dan barat daya mengalami situasi serupa.

Setelah pandemi mencapai puncaknya pada bulan April di India, Bangladesh menutup perbatasan. Namun, banyak yang bepergian ke dan dari India secara ilegal, membawa serta infeksi baru. Sementara situasi di India sekarang telah mereda, situasi di Bangladesh kian memburuk.

Negara Asia Selatan itu telah mengkonfirmasi lebih dari 900.000 kasus secara total, termasuk lebih dari 14.000 kematian sejak Maret tahun lalu sementara para ahli mengatakan angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi. [ab/my]

Recommended

XS
SM
MD
LG