Organisasi nirlaba “Hostage Aid Worldwide,” salah satu tim yang mencari wartawan Amerika Austin Tice di Suriah, Selasa (24/12), mengatakan pihaknya tetap yakin Tice masih hidup.
Mengutip Presiden “Hostage Aid Worldwide” Nizar Zakka, kantor berita AFP melaporkan “Kami (Hostage Aid Worldwide.red) memiliki data bahwa hingga Januari 2024 lalu Austin Tice masih hidup. Presiden Amerika pada Agustus juga mengatakan ia masih hidup. Jadi saat ini kami pun yakin ia masih hidup.”
“Kami berusaha setransparan mungkin dan berbagi informasi sebanyak mungkin,” katanya dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (24/12) di Damaskus, tetapi tidak memberikan informasi mengenai di mana Tice berada.
Jaringan Penjara Rahasia Suriah Rumit
Awal pekan ini, Utusan Khusus Amerika Untuk Pembebasan Sandera, Roger Carstens, mengatakan jaringan penjara rahasia yang dijalankan oleh mantan pemerintah Suriah lebih luas dibanding yang diketahui oleh AS, dan hal ini telah ikut memperumit upaya menemukan Austin Tice.
Pemerintah Amerika pada awalnya memperkirakan Suriah memiliki sekitar 10 hingga 20 penjara rahasia. Namun, setelah melakukan lawatan singkat ke Damaskus, Roger Cartens pada hari Jumat lalu (20/12) mengatakan kepada wartawan di Damaskus bahwa diperkirakan ada 40 penjara atau lebih.
“Saya cukup kagum dengan jumlah penjara rahasia yang tampaknya dibangun Assad. Kadang-kadang mereka berada dalam kelompok-kelompok kecil. Kadang-kadang mereka berada di pelosok Damaskus,” ujarnya.
Cartens menambahkan skala jaringan penjara rahasia itu mempersulit untuk mengetahui lokasi keberadaan Tice.
Hilang Sejak 2012
Austin Tice yang berasal dari Texas dan pernah menjadi personel Marinir AS telah ditahan di Suriah sejak 2012, ketika ia diperiksa dan kemudian ditahan di sebuah pos pemeriksaan di Damaskus. Selain video singkat setelah penangkapannya, tidak banyak yang diketahui tentang keberadaannya.
Cartens mengatakan selama 12 tahun terakhir, pemerintah Amerika telah mengidentifikasi sekitar enam penjara yang diyakini sebagai tempat Tice berada. Namun, ada informasi baru tentang tiga fasilitas penjara lain, yang telah ditambahkan ke dalam daftar itu.
Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) menyulitkan upaya mengecekan. Dengan tidak adanya personel pemerintah AS yang memadai di lapangan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), wartawan dan pemerintah transisi Suriah harus berusaha sendiri mencari wartawan itu.
Setelah penggulingan pemerintahan Assad pada 8 Desember lalu, ribuan tahanan telah dibebaskan dari fasilitas-fasilitas tahanan yang dikelola pemerintah. Hal ini telah kembali meningkatkan harapan keluarga Austin Tice untuk menemukannya.
“Saya merasa seperti sedang mengantre, dan kami bukan satu-satunya yang masih mengantre,” kata ibu Tice, Debra Tice, kepada para wartawan pada hari Senin (23/12).
“Kami hanya perlu untuk membuka semua penjara itu, menyatukan kembali semua keluarga, termasuk kami.”
Austin Tice adalah wartawan Amerika yang paling lama ditahan di luar negeri.
Sesaat sebelum penggulingan Assad, keluarga Tice mengungkapkan bahwa mereka menerima informasi dari sumber yang sudah dikaji oleh pemerintah AS, bahwa Austin Tice masih hidup dan ditahan di kawasan Damaskus. [em/ab]
Forum