Liu Xia, janda pembangkang China dan peraih penghargaan Nobel Perdamaian Liu Xiaobo, Selasa (10/7), berhasil meninggalkan China dan tiba di Jerman. Ia sebelumnya menghabiskan delapan tahun terakhir dalam tahanan rumah yang ketat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan kepada wartawan, Liu Xia meninggalkan Beijing untuk mendapatkan perawatan medis. Abangnya, Liu Hui, menulis di media sosial bahwa adiknya telah meninggalkan China “untuk memulai kehidupan barunya’’ di Eropa.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan ‘’Amerika menyambut baik kabar bahwa pihak berwenang China telah membebaskan Liu Xia… dari tahanan rumah dan mengizinkannya meninggalkan China sebagaimana yang telah diinginkannya sejak lama. Kami akan terus menyerukan kepada pemerintah China untuk membebaskan seluruh tahanan hati nurani dan menghormati HAM dan kebebasan fundamental seluruh individu.”
Senator faksi Republik Marco Rubio, yang juga Ketua Komisi Kongres Untuk China, mengatakan kepada VOA bahwa “tentu saja ia seharusnya tidak pernah ditahan. Kami gembira dengan pembebasannya.”
Liu Xia dikenai tahanan rumah pada 2010 ketika suaminya, penulis, kritikus dan intelektual terkemuka Liu Xiaobo, memenangkan penghargaan Nobel Perdamaian.
Liu Xiaobo ditahan 2009 dan dijatuhi hukuman penjara selama 11 tahun atas tuduhan melakukan subversi dengan membantu menulis “Babak 08” – suatu manifesto politik yang menyerukan diakhirnya sistem satu partai China. Liu Xiaobo meninggal tahun lalu karena kanker hati dalam usia 61 tahun. Dia menjadi penerima anugerah Nobel Perdamaian pertama yang meninggal ketika berada dalam tahanan pemerintah, sejak seorang pencinta damai terkenal Carl von Ossietzky meninggal karena TBC pada 1938 di Berlin, di bawah rezim Nazi. [em/al]