Mantan presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva meluncurkan kampanye pemilihan presiden baru pada Sabtu (7/5). Pria berusia 76 tahun itu pernah menjabat sebagai presiden pada 2003-2010.
Lula berjanji akan membangun kembali Brazil setelah apa yang dikatakannya pemerintahan "tak bertanggung jawab dan kriminal" yang dipimpin oleh Jair Bolsonaro yang berhaluan ekstrem kanan.
Kampanye itu menandai kembalinya Lula ke kancah politik, empat tahun setelah tokoh sayap kiri itu dipenjara atas dakwaan korupsi.
"Kami siap untuk bekerja, bukan hanya untuk memenangkan pemilu pada 2 Oktober, tapi untuk membangun lagi dan mentransformasi Brazil, yang akan semakin sulit," kata politisi itu dalam kampanye di Sao Paulo.
Ia mengatakan Bolsonaro — yang tak ia sebut namanya—telah menjadikan Brazil sebagai "paria" atau masyarakat kelas rendah dengan kebijakan yang memecah belah, serangan terhadap institusi demokratis dan kehancuran hutan hujan Amazon yang semakin parah.
"Kita harus mengubah Brazil sekali lagi... Kita harus kembali ke tempat dimana tidak ada seorangpun yang berani menentang demokrasi lagi. Kita harus membuang fasisme ke masa lalu, tempatnya dari dulu," katanya kepada ribuan orang. Ia menyerukan "semua demokrat" untuk mendukungnya.
Lula telah berkampanye tidak resmi sejak Maret tahun lalu ketika Mahkamah Agung Brazil membatalkan vonis korupsi yang membuatnya absen dari politik. [vm/ft]