Tautan-tautan Akses

Macron Dilantik Sebagai Presiden Prancis Periode Kedua


Presiden Prancis Emmanuel Macron saat ia dilantik untuk masa jabatan kedua sebagai presiden setelah terpilih kembali, dalam sebuah upacara di Istana Elysee di Paris, Prancis, 7 Mei 2022. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat ia dilantik untuk masa jabatan kedua sebagai presiden setelah terpilih kembali, dalam sebuah upacara di Istana Elysee di Paris, Prancis, 7 Mei 2022. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)

Emmanuel Macron dilantik sebagai presiden Prancis untuk masa jabatan keduanya pada Sabtu (7/5) dalam sebuah upacara di Istana Elysee. Pelantikan tersebut diikuti oleh tembakan meriam di taman Invalides.

Prancis merupakan negara di mana presiden yang pernah menjabat jarang dipilih kembali. Namun, Macron berhasil memenangkan 58,5 persen suara di putaran kedua saat melawan Marine Le Pen dari sayap kanan. Macron sukses mengantongi suara mayoritas meskipun ada penentangan kuat terhadap kebijakan pro-bisnisnya dan proposal untuk menaikkan usia pensiun.

Dalam pidato singkatnya, Macron berbicara tentang perlunya berinovasi pada saat menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi dunia dan Prancis. Ia mengatakan masa jabatan keduanya akan menjadi "baru" dan bukan hanya kelanjutan dari periode pertama.

"Kita perlu menemukan metode baru bersama-sama, jauh dari tradisi dan rutinitas yang melelahkan, yang dengannya kita dapat membangun kontrak baru yang produktif, sosial dan ekologis," katanya, berjanji untuk bertindak dengan "rasa hormat" dan "pertimbangan."

Dia menyoroti ancaman yang ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, dan masalah lingkungan global.

Di antara 500 tamu yang hadir terdapat mantan presiden Francois Hollande dan Nicolas Sarkozy, mantan perdana menteri Edouard Philippe, Manuel Valls, Alain Juppe dan Jean-Pierre Raffarin, serta para pemimpin agama dan tokoh negara lainnya.

Pelantikan Macron menandai berakhirnya satu kampanye pemilihan dan pembukaan pemilihan yang lain, yaitu pemilihan legislatif pada Juni.

Sebuah politik kiri yang baru bersatu - sebuah koalisi yang dibentuk antara sayap kiri La France Insoumise, Parti Socialiste, Partai Hijau dan Partai Komunis - berharap untuk mencabut Macron dari posisi mayoritas di parlemen.

Macron, 44 tahun, adalah presiden pertama yang bukan berasal dari pemerintah koalisi yang terpilih kembali sejak pembentukan Republik Kelima pada 1958.

Masa jabatan baru Macron secara resmi dimulai pada malam 13 Mei dan perdana menterinya, Jean Castex, masih tetap menjabat. [ah]

Recommended

XS
SM
MD
LG