Presiden Perancis, Emmanuel Macron menuju ke St. Petersburg hari Kamis (24/5) untuk melakukan pembicaraan dengan presiden Rusia, Vladimir Putin, yang dukungannya merupakan kunci untuk berbagai hal dari menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran sampai memastikan pasokan gas Eropa yang stabil.
Bisnis menjadi agenda penting kunjungan dua hari Macron, yang bertepatan dengan sebuah forum ekonomi di St. Petersburg.
Kunjungan Macron dilakukan dalam konteks yang lebih luas mencairnya hubungan Eropa dengan Rusia, kata beberapa pengamat, terbukti dari kunjungan minggu lalu ke Sochi oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, dan di tengah meningkatnya perselisihan dengan AS.
Namun dalam menerapkan kebijakan dialog dengan Putin, seperti yang dilakukannya dengan Presiden AS Donald Trump, pemimpin Perancis berusia 40 tahun itu mengatakan berulang kali bahwa ia tidak naif.
"Saya tahu kita tidak boleh lemah di depan Presiden Putin," kata Macron kepada Fox News dalam wawancara bulan April. "Kalau kita lemah, dia akan memanfaatkannya."
Namun, sejumlah pengamat meragukan Macron akan mencapai banyak kemajuan dalam kunjungannya ke Rusia. Sebagian pengamat mengatakan perbedaan yang semakin besar antara Uni Eropa dan Amerika akan melemahkan posisinya dalam diskusi dengan pemimpin Rusia yang juga diperkirakan akan mencakup masalah Ukraina dan Suriah. [ps/ds]
