Presiden Emmanuel Macron, Jumat (6/11) memberikan rincian rencana pemulihan baru untuk Perancis, dalam konferensi melalui video dengan para CEO internasional.
Rencana itu bertujuan untuk menyelamatkan lapangan pekerjaan dan membuka jalan bagi ekonomi yang lebih kompetitif dan ramah lingkungan, ketika negara berjuang melawan pandemi yang sedang berlangsung.
Macron berbicara kepada sejumlah CEO dari delapan grup utama internasional utama untuk meyakinkan bahwa Perancis merupakan pilihan yang baik untuk investasi dan menjelaskan kebijakan ekonomi pemerintahannya akan berfokus pada "bisnis digital dan ramah lingkungan" yang membuat "negara lebih kuat setelah krisis dibanding sebelumnya.”
Para CEO grup Coca-Cola dari AS, grup energi terbarukan Envision milik China, industry Tata dari India, dan perusahaan produk-produk konsumen Unilever milik Inggris-Belanda itu hadir dalam pertemuan secara online, bersama dengan pelaku bisnis yang memiliki proyek potensial di Perancis.
Macron juga menjelaskan rencana bernilai 100 miliar euro (119 miliar dolar AS) yang disebut "France Reboot," yang mencakup 40 miliar euro (48 miliar dolar AS) dari rencana pemulihan Uni Eropa.
Pertemuan itu dilakukan setelah pemerintah Prancis pekan lalu memberlakukan lockdown parsial untuk memperlambat penyebaran infeksi sekaligus berupaya agar ekonomi tetap bertahan.
Pemerintah Perancis berharap pertumbuhan ekonomi kembali positif pada tahun 2022, seperti level pertumbuhan pada tahun 2019, serta berulang kali berjanji tidak akan menaikkan pajak. [mg/pp]