Dalam pidato yang sangat dinanti-nantikan hari Selasa (22/5), Presiden Perancis, Emmanuel Macron menyampaikan rencana untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, keamanan dan prasarana di kawasan pinggiran kota Perancis yang miskin, yang menjadi pusat kerusuhan dan terkadang mengakibatkan munculnya radikalisme.
Presiden Macron menjelaskan serangkaian tindakan yang dapat ditindaklanjuti untuk daerah pinggiran kota yang bermasalah, mengerahkan lebih banyak polisi, pemugaran kota dan bantuan pendidikan, sampai pada mengurangi lapisan birokrasi, melawan perdagangan narkoba dan komunikasi yang lebih baik dengan walikota setempat mengenai orang-orang yang dicurigai sebagai radikal.
Macron mengatakan, walaupun kawasan pinggiran kota bisa menjadi tempat-tempat dimana banyak orang berbakat dan produktif tinggal, daerah itu juga sering menjadi tempat kekerasan di mana peraturan tidak berlaku dan situasinya bisa meledak sewaktu-waktu.
Menurutnya, penting untuk mencari metode baru guna memperbaiki kehidupan di kawasan pinggiran kota, dan memberi kesempatan yang sama bagi semua orang, supaya mereka bisa menjadi warga yang produktif.
Macron mengatakan, dia ingin warga pinggiran kota mendapatkan kembali martabat dan hak mereka, dan latar belakang yang mungkin buruk tidak mengekang ambisi mereka.
Lebih lanjut Macron mengatakan, 1.300 lebih polisi akan dikerahkan untuk mengamankan kawasan pinggiran kota itu. Dia mengatakan, upaya memugar perkotaan akan dimulai bulan Juli, mirip seperti yang dijalankan di kota Toulouse di selatan.
Daerah pinggiran kota yang berpenghasilan rendah dengan angka kejahatan tinggi di sekitar Paris dan kota-kota Perancis lainnya adalah masalah yang sudah lama ada. Pada tahun 2005, kemarahan kepada polisi meledak menjadi kerusuhan di seluruh negeri, dan pinggiran kota kadang-kadang menjadi tempat lahirnya Islam radikal.
Para pemimpin Perancis sebelum ini telah mengusulkan rencana untuk merombaknya. Sejumlah walikota pinggiran kota berharap, Macron akan menjalankan semua langkah dari laporan rinci yang dibuatnya, tetapi ternyata hal itu tidak terwujud. [ps/ii]