Presiden Venezuela Nicolas Maduro, pada Selasa (27/8), melakukan perubahan besar pada kabinetnya, termasuk mengganti kepemimpinan di kementerian perminyakan dan keuangan, serta perusahaan minyak milik negara PDVSA, setelah pemilu yang penung dengan sengketa di mana pihak penguasa dan oposisi sama-sama mengklaim kemenangan.
Anabel Pereira ditunjuk sebagai menteri keuangan yang baru, sementara Hector Obregon menjabat presiden direktur baru dari PDVSA, menggantikan Pedro Tellechea, yang diangkat sebagai Menteri Perindustrian, ungkap Maduro dalam pengumumannya di stasiun televisi pemerintah.
Wakil Presiden Delcy Rodriguez tetap bertahan pada jabatannya namun dia akan merangkap sebagai menteri perminyakan, tambahnya.
Yvan Gil dan Vladimir Padrino akan tetap berada di posisi mereka sebagai menteri luar negeri dan menteri pertahanan, kata Maduro, sementara pemimpin partai yang berkuasa Diosdado Cabello akan menjadi menteri dalam negeri, kehakiman dan perdamaian yang baru.
Perubahan yang terjadi adalah "renovasi besar dari pemerintahan nasional, dan kami membentuk tim baru, yang akan membantu kami bertransisi dalam segala bidang menuju era yang barum membuka jalur baru ... mempercepat perubahan yang dibutuhkan oleh orang-orang," ujar Maduro dalam pengumumannya.
Cabello, yang menjadi sekutu terdekat dari pendahulu Maduro, Hugo Chavez, kembali ke kabinet setelah menjadi wakil pemimpin partai yang berkuasa PSUV. Ia merupakan mantan wakil presiden dan anggota parlemen dan pernah menjabat sebagai menteri dalam negeri dan kehakiman pada awal 2000-an.
Reuters sebelumnya melaporkan, dengan mengutip tiga sumber, bahwa Maduro akan menunjuk Obregon untuk memimpin PDVSA dan mengangkat seorang menteri perminyakan baru.
Sementara itu, perselisihan seputar hasil pemilihan yang digelar pada 28 Juli lalu telah memicu seruan masyarakat internasional agar hasil perhitungan suara yang lengkap dirilis. Perselisihan itu juga memicu aksi-aksi protes yang menelan korban jiwa dan mendorong kejaksaan untuk menyelidiki pihak oposisi dan menangkap para jurnalis.
Puluhan karyawan PDVSA, kementerian perminyakan dan bagian lain dari sektor layanan publik telah dipaksa mengundurkan diri sejak pemilihan. Pemutuisan hubungan kerja itu dilakukan karena pandangan politik mereka, demikian menurut para pekerja itu dan juga serikat pekerja. [jm/ab/rs]
Forum