TRIPOLI, LIBYA —
Keputusan Mahkamah Agung Libya, Senin (9/6) kemungkinan akan memperdalam krisis politik Libya pada saat pemberontak Jenderal Khalifa Hifter melancarkan serangan terhadap milisi Islamis.
Hifter telah memperingatkan dia akan menahan anggota parlemen Islamis, menuduh mereka membiayai milisi yang ia tuding sebagai penyebab banyak kekacauan di Libya.
Maiteg terpilih bulan lalu oleh parlemen dalam pemungutan suara yang diperebutkan, yang mendorong incumbent Perdana Menteri Abdullah al-Thinni menolak untuk menyerahkan jabatannya sampai pengadilan memutuskan tentang masalah tersebut.
Libya telah terpuruk ke dalam kekacauan dalam beberapa tahun belakangan ini menyusul kejatuhan dan pembunuhan diktator Moammar Gaddafi dalam perang saudara di negara itu tahun 2011.
Hifter telah memperingatkan dia akan menahan anggota parlemen Islamis, menuduh mereka membiayai milisi yang ia tuding sebagai penyebab banyak kekacauan di Libya.
Maiteg terpilih bulan lalu oleh parlemen dalam pemungutan suara yang diperebutkan, yang mendorong incumbent Perdana Menteri Abdullah al-Thinni menolak untuk menyerahkan jabatannya sampai pengadilan memutuskan tentang masalah tersebut.
Libya telah terpuruk ke dalam kekacauan dalam beberapa tahun belakangan ini menyusul kejatuhan dan pembunuhan diktator Moammar Gaddafi dalam perang saudara di negara itu tahun 2011.