Mahkamah Agung Rusia membatalkan vonis bersalah terhadap tokoh oposisi dan aktivis anti-korupsi Alexei Navalny dan mengirim kembali kasusnya ke pengadilan yang lebih rendah untuk pengadilan ulang.
Navalny divonis bersalah pada tahun 2013 oleh pengadilan di Kirov dan dijatuhi hukuman penjara lima tahun karena menggelapkan kayu bernilai 500 ribu dolar ketika itu dari sebuah perusahaan milik negara.
Vonis itu membuat Navalny dilarang berpartisipasi dalam pemilu atau menduduki jabatan publik hingga tahun 2033. Tetapi dengan dicabutnya larangan itu, ia menjadi pesaing berat dalam upaya presiden Vladimir Putih terpilih kembali dalam pemilu 2018.
Navalny adalah tokoh penting dalam serangkaian protes besar-besaran anti-pemerintah yang merebak setelah oposisi menuduh bahwa pemilihan legislatif pada Desember 2011 dicemari oleh kecurangan meluas yang dilakukan partai berkuasa, Rusia Bersatu.
Putin menindak keras lawan-lawannya dan masyarakat madani sejak ia kembali berkuasa di Kremlin pada Mei 2012, setelah menjabat perdana menteri selama empat tahun. [uh/ab]
