Mahkamah yang didukung PBB di Kamboja telah menjatuhkan vonis bersalah yang pertama terhadap seorang pejabat tinggi rejim Khmer Merah yang sangat kejam itu, yang menjalankan kekuasaan teror dari tahun 1975 sampai tahun 1979.
Kaing Guek Eav, yang lebih dikenal dengan nama “Duch”, dijatuhi hukuman sampai 35 tahun penjara hari Senin atas kejahatan terhadap kemanusiaan karena peranannya dalam pembantaian lebih dari 1,7 juta orang warga Kamboja, pada masa yang kemudian dikenal sebagai “Lahan-Lahan Pembunuhan.” Tetapi, mahkamah mengurangi hukumannya menjadi hanya sedikit di bawah 19 tahun, setelah mempertimbangkan pengutaraan rasa penyesalan, kerjasamanya dengan mahkamah dan waktu yang telah dijalaninya dalam tahanan.
Duch, yang telah meringkuk dalam tahanan sejak penangkapannya tahun 1999, adalah seorang dari 5 pemimpin Khmer Merah yang diadili oleh mahkamah khusus. Ke-4 lainnya, yang dituduh melakukan pembantaian, anggota kelompok yang dekat dengan pemimpin Khmer Merah Pol Pot. Mereka diperkirakan akan tampil dalam mahkamah tahun ini atau awal tahun 2011. Pol Pot meninggal dunia tahun 1998.
Hukuman yang dikurangi itu membuat orang-orang yang selamat dan keluarga korban kekejaman Duch menangis dan mengutarakan kemarahan. Tetapi, warga Kamboja lainnya memandang peradilan itu sebagai pengakuan dan kesadaran masyarakat internasional akan kejahatan yang dilakukan terhadap mereka lebih dari 30 tahun yang lalu.
