Pendiri WikiLeaks Julian Assange kalah di pengadilan banding untuk mencegahnya diekstradisi ke Swedia guna menghadapi tuduhan-tuduhan seks.
Pengadilan Tinggi London pada hari Rabu (2/11) menolak banding yang diajukan Julian Assange. Pihak berwenang Swedia ingin menginterogasi Julian Assange yang berumur 40 tahun itu, terkait tuduhan perkosaan atas seorang perempuan dan pelecehan seorang perempuan lainnya. Kedua insiden tahun 2010 tersebut dilaporkan terjadi di Stockholm.
Julian Assange mengklaim tuduhan-tuduhan tersebut bermotif politik dan menyangkal bersalah dalam kedua kasus itu. “Saya tidak pernah didakwa dengan kejahatan apa pun di negara mana pun," ujarnya. "Sekalipun demikian, surat penangkapan Eropa begitu ketatnya, sehingga pengadilan-pengadilan Inggris tidak bisa mempertimbangkan berbagai fakta dalam sebuah kasus, seperti yang telah dikemukakan oleh hakim hari ini. Kami akan mempertimbangkan langkah kami berikutnya beberapa hari mendatang."
Tim kuasa hukum Julian Assange mengatakan belum jelas apakah mereka akan mencoba naik banding atas putusan Pengadilan Tinggi Inggris ini. Tim kuasa hukumnya memiliki waktu dua minggu untuk memutuskan apakah akan berupaya mengubah putusan hari Rabu ini dan kemudian meyakinkan Pengadilan Tinggi bahwa ada cukup banyak alasan untuk naik banding.
Julian Assange kini bebas dengan jaminan di Inggris. WikiLeaks telah mempublikasikan ratusan ribu dokumen rahasia yang diambil dari arsip-arsip komputer tentang operasi diplomatik dan militer Amerika.
Pihak berwenang Amerika kini menyelidiki apakah Julian Assange melanggar hukum.
Dua pekan lalu Julian Assange mengatakan organisasinya menghentikan publikasi dokumen rahasia itu untuk memusatkan perhatian pada pengumpulan anggaran, guna menjamin kelangsungan hidup organisasi itu pada masa mendatang. Julian Assange menambahkan pemblokiran keuangan oleh perusahaan-perusahaan Amerika, seperti Visa, MasterCard dan PayPal, berarti WikiLeaks harus secara agresif fokus pada pengumpulan anggaran.
