Seorang prajurit Angkatan Darat Amerika yang dituduh membocorkan ribuan dokumen rahasia hadir dalam sidang pra-peradilan hari Jumat, dengan pengacaranya menuduh adanya bias dan menyerukan mundurnya jaksa.
Sidang itu, dilakukan di Fort Meade, tidak jauh dari kota Washington, untuk menentukan apakah prajurit Bradley Manning seharusnya diadili di pengadilan militer. Sidang singkat itu ditunda dan akan dilanjutkan kembali hari Sabtu.
Pengacara David Coombs hari Jumat berpendapat, jaksa seharusnya mundur karena sehari-hari ia adalah jaksa di Departemen Kehakiman. Departemen Kehakiman mengadakan penyelidikan terpisah terhadap pendiri situs anti-kerahasiaan WikiLeaks, Julian Assange, yang diduga menerima dokumen rahasia itu dari Manning.
Manning, mantan analis intelijen, dituduh secara ilegal mengunduh ratusan ribu dokumen sensitif selagi bertugas di Irak antara November 2009 dan Mei 2010. Pengacaranya hari Jumat mempertanyakan apa bahaya yang muncul akibat dirilisnya dokumen seperti itu. Manning, yang belum mengaku bersalah atau tidak, diduga memberi dokumen itu kepada WikiLeaks, yang mulai menerbitkan dokumen-dokumen itu Juli 2010.
Kawat-kawat diplomatik dan laporan militer yang bocor itu menghebohkan komunitas internasional, karena umumnya berisi penilaian Amerika yang blak-blakan dan tak menyenangkan mengenai kehidupan pribadi maupun publik para pemimpin dunia.
Juga hari Jumat Mahkamah Agung Inggris memutuskan, pendiri WikiLeaks Julian Assange bisa naik banding atas perintah ekstradisinya ke Swedia untuk menghadapi tuduhan kejahatan seksual.
Assange menyangkal tuduhan penyerangan seksual tersebut dan menilai tuduhan itu bermotif politik karena WikiLeaks merilis dokumen rahasia Amerika.