Bentrokan terjadi antara pendukung oposisi dan pasukan keamanan di ibukota Venezuela setelah pemerintah meresmikan majelis konstituante untuk menyusun konstitusi baru.
Pasukan keamanan menyemprotkan gas air mata pada demonstran yang bergerak di sepanjang jalan raya Caracas menuju Majelis Nasional.
Demonstran oposisi telah mengadakan demonstrasi hampir setiap hari selama empat bulan terakhir melawan pemerintah Presiden Nicolas Maduro, yang menyebabkan kematian setidaknya 120 orang.
Majelis Konstituante itu diresmikan hari Jumat (4/8), meskipun ada sejumlah protes dan protes internasional, yang mengatakan pemungutan suara dicurangi untuk mengisi majelis tersebut dengan para pendukung Maduro.
Dalam acara pertamanya, Dewan yang beranggotakan 545 orang tersebut dengan suara bulat memilih mantan Menteri Luar Negeri Delcy Rodriguez sebagai presidennya.
Rodriguez mengutuk kritik-kritik dan kecaman luar negeri terhadap Venezuela.
"Masyarakat internasional seharusnya tidak membuat kesalahan mengenai Venezuela. Pesannya jelas, sangat jelas. Kami orang-orang Venezuela akan menyelesaikan konflik kami sendiri, tanpa adanya campur tangan asing," katanya.
Selain menyusun konstitusi baru untuk menggantikan UUD yang diberlakukan di bawah mendiang Presiden Hugo Chavez, majelis baru akan mempunyai wewenang atas cabang-cabang pemerintahan yang lain dan wewenang untuk menyingkirkan pejabat pemerintah. [sp/ii]