Tautan-tautan Akses

Makin Banyak Korban dan Kerusakan Ditemukan Setelah Topan di Jepang


Pekerja menyurvei kerusakan di lingkungan yang hancur akibat Topan Hagibis Selasa, 15 Oktober 2019, di Nagano, Jepang. (Foto: AP / Jae C. Hong)
Pekerja menyurvei kerusakan di lingkungan yang hancur akibat Topan Hagibis Selasa, 15 Oktober 2019, di Nagano, Jepang. (Foto: AP / Jae C. Hong)

Jumlah korban tewas dan kehancuran akibat Topan Hagibis yang melanda bagian tengah dan utara Jepang meningkat hari Selasa (15/10). Pemerintah menyatakan sedang mempertimbangkan untuk menyetujui anggaran khusus untuk tanggap bencana dan rekonstruksi.

PM Shinzo Abe mengatakan dalam sidang parlemen bahwa jumlah korban tewas terkait Topan Hagibis telah bertambah menjadi 53 orang dan diperkirakan terus naik. Sedikitnya sembilan lainnya diduga telah tewas. Kantor berita Kyodo, mengutip penghitungannya sendiri, menyebut jumlah korban tewas mencapai 69 orang.

Abe berjanji berusaha sekuat tenaga untuk menjamin keselamatan dan penyelamatan mereka yang hilang atau mereka yang perlu mengungsi.

“Kita dahulukan nyawa manusia,” ujarnya.

Hagibis menerjang pulau utama Jepang hari Sabtu dengan angin kencang dan curah hujan yang menyebabkan lebih dari 200 sungai meluap, membuat ribuan rumah kebanjiran, rusak atau mengalami pemadaman listrik. Petugas penyelamatan hari Selasa masih mencari mereka yang hilang, yang jumlahnya diperkirakan sekitar 20 orang.

Sekitar 34 ribu rumah tanpa listrik dan 110 ribu lainnya tidak mendapat pasokan air. Lebih dari 30 ribu orang masih berada di tempat-tempat penampungan hingga Senin larut malam, demikian data terbaru yang dikeluarkan Kantor Kabinet.

Bisnis tampak hampir kembali normal di tengah kota Tokyo. Warga di kawasan-kawasan di mana banjir mulai surut mulai melakukan pembersihan. Akan tetapi kehidupan masih lumpuh di Nagano, Fukushima, dan daerah-daerah lain yang masih digenangi air. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG