Malawi dan UNICEF meluncurkan koridor udara hari Kamis untuk menguji coba efektivitas drone dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan selama keadaan darurat dan penggunaan lainnya di bidang pembangunan, yang merupakan proyek pertama jenis ini di Afrika.
Malawi yang tidak memiliki pantai, menderita kegagalan panen secara berkala dan rawan bahaya banjir, seringkali memerlukan bantuan pangan maupun bantuan lainnya, dan akses jalan yang terbatas di banyak kawasan pedesaannya membuatnya sulit untuk mendapatkan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Teknologi drone memiliki banyak aplikasi potensial … satu yang telah kami uji di Malawi adalah untuk mengangkut sampel darah bayi ke laboratorium untuk uji HIV,: ujar Johannes Wedening yang adalah wakil UNICEF setempat selama peluncuran uji coba itu di Kasungu, 100 km dari ibukota Malawi, Lilongwe.
Koridor ujicoba berpusat di lapangan udara Kasungu, dengan radius 40 kilometer dan fokus pada tiga bidang: mengambil citra udara dari situasi krisis, penggunaan drone untuk memperluas cakupan Wi-Fi atau sinyal telepon selular di sepanjang medan yang sulit untuk keadaan darurat, dan mengirimkan pasokan darurat yang berbobot ringan.
“Uji coba pengujian koridor ini khususnya penting untuk mendukung transportasi dan pengumpulan dana dimana infrastruktur transportasi darat tidak memenuhi kelayakan atau sulit selama masa darurat,” ujar Menteri Perhubungan Malawi, Jappie Mhango, kepada Reuters. [ww]