Malaysia Airlines telah memutuskan untuk mengganti nama sebuah program promosi yang menanyakan penumpang tempat-tempat yang mereka ingin kunjungi sebelum mereka meninggal dunia.
Maskapai tersebut, yang telah mengalami dua bencana maut tahun ini, mengakui dalam pernyataan bahwa sayembara “My Ultimate Bucket List” itu tidak pantas.
Promo tersebut menawarkan hadiah-hadiah, termasuk tiket pesawat pulang pergi bagi penumpang yang paling kreatif menggambarkan tempat tujuan dalam daftar yang mereka sangat inginkan mumpung masih hidup atau “bucket list.”
Dalam pernyataannya, maskapai itu mengatakan mereka tidak menyadari kemungkinan kata-kata tadi menyinggung perasaan, karena maskapai itu hanya menggunakan ungkapan yang biasa, yang artinya daftar yang diinginkan orang sebelum meninggal dunia. Tidak jelas apa nama promo itu sekarang.
Maskapai milik negara itu sedang mengalami kesulitan memperoleh penumpang setelah kedua musibah yang menewaskan 537 orang tahun ini.
Penerbangan MH370 menghilang Maret dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang di dalamnya. Pihak berwenang sedang mencari pesawat itu di bagian selatan Samudera Hindia.
Pada Juli, satu lagi pesawatnya, penerbangan MH17, ditembak jatuh di angkasa Ukraina, dimana pemberontak sedang berperang melawan pemerintah Kyiv. Ke-298 orang di dalamnya tewas.