Tautan-tautan Akses

Malaysia Ingin Ekstradisi Pelaku Pembunuhan Model Mongolia


Abdul Razak Abdullah Baginda (tengah) dikawal oleh polisi ketika meninggalkan ruang pengadilan di Shah Alam di luar Kuala Lumpur, 3 September 2007.
Abdul Razak Abdullah Baginda (tengah) dikawal oleh polisi ketika meninggalkan ruang pengadilan di Shah Alam di luar Kuala Lumpur, 3 September 2007.

Pemerintah Malaysia mungkin akan mencabut hukuman mati atas anggota polisi Sirul Azhar Umar, yang divonis bersalah membunuh model Mongolia pada 2006 dan sekarang dalam pelarian, untuk memfasilitasi proses ekstradisi dari Australia, kata Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Reuters melaporkan Jumat (8/6/2018), Sirus dan rekannya Azilah Hadri dijatuhi hukuman mati setelah terbukti bersalah membunuh Altantuya Shaariibuu, 28 tahun. Altantuya terkait dengan mantan rekanan mantan Perdana Menteri Najib Razak.

Sirul melarikan diri dari Malaysia sebelum vonis dijatuhkan. Namun dia ditangkap dan ditahan di pusat tahanan imigrasi Australia sejak Januari 2015.

“Sirul tidak bisa kembali ke Malaysia karena Australia tidak memperbolehkan seseorang yang dijatuhi hukuman mati untuk pulang,” kata Mahathir kepada wartawan dalam jumpa pers.

“Kami mungkin akan mencabut hukuman matinya, namun mengganti dengan hukuman penjara,” kata dia. Mahathri menambahkan pemerintah Malaysia belum secara resmi mengajukan permohonan ekstradisi Sirul kepada pemerintah Australia.

Juru bicara kantor Kejaksaan Agung Australia mengatakan dalam sebuah pernyataan pemerintah tidak akan berkomentar mengenai kasus ekstradisi.

Namun, hukum Australia hanya membolehkan ekstradisi bila hukuman mati tidak dilaksanakan, katanya.

Beberapa kelompok masyarakat sipil menduga pembunuhan Shaariibuu terkait dengan perannya sebagai penerjemah dan mitra Razak Baginda. Baginda adalah mantan mitra Najib untuk pembelian dua kapal selam kelas Scorpene oleh Malaysia, dari galangan kapal raksasa Perancis, DCNS, pada 2002.

Sirul dan Azilah adalah pembantu keamanan Najib pada saat pembunuhan terjadi. Namun pertanyaan mengenai siapa yang memerintahkan pembunuha Shaariibuu masih misteri.

Najib menyangkal tuduhan keterlibatan dengan Shaariibuu maupun korupsi seputar pembelian.

Mahathir mengatakan pemerintah Malaysia sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali penyelidikan kasus tersebut. [ft]

XS
SM
MD
LG