Menteri Tenaga Kerja Luar Negeri Zafar Ahmed Khan memberitahu kantor berita AFP bahwa perekrutan akan dimulai dengan 10.000 pekerja perkebunan.
“Kami mulai dengan 10.000 pekerja dan sampai akhir tahun ini jumlah kumulatifnya akan mencapai 100.000,” ujar Zafar.
Langkah tersebut akan membantu mengurangi kekhawatiran di Bangladesh mengenai kiriman uang dari luar negeri setelah jatuhnya permintaan akan pekerja dari Timur Tengah.
Pekerja migran mengirim uang dengan rekor US$12,85 miliar tahun lalu, atau 12 persen dari produk domestik bruto.
Saat ini diperkirakan ada 500.000 tenaga kerja Bangladesh di Malaysia. Sebelumnya, Malaysia berhenti mempekerjakan warga Bangladesh pada 2009 menyusul laporan mengenai agen-agen tenaga kerja yang mengirimkan sejumlah besar migran untuk bekerja secara ilegal.
Sebagai negara miskin, Bangladesh, yang sangat bergantung dari kiriman uang pekerja untuk mendorong ekonomi, memiliki sekitar 8,5 juta pekerja di 157 negara di seluruh dunia.
Uni Emirat Arab berhenti mempekerjakan warga dari Dhaka pada Agustus. Negara teluk tersebut telah menjadi perekrut terbesar warga Bangladesh sejak 2007, menggantikan Arab Saudi yang juga secara drastis menurunkan jumlah pekerja. (AFP)
“Kami mulai dengan 10.000 pekerja dan sampai akhir tahun ini jumlah kumulatifnya akan mencapai 100.000,” ujar Zafar.
Langkah tersebut akan membantu mengurangi kekhawatiran di Bangladesh mengenai kiriman uang dari luar negeri setelah jatuhnya permintaan akan pekerja dari Timur Tengah.
Pekerja migran mengirim uang dengan rekor US$12,85 miliar tahun lalu, atau 12 persen dari produk domestik bruto.
Saat ini diperkirakan ada 500.000 tenaga kerja Bangladesh di Malaysia. Sebelumnya, Malaysia berhenti mempekerjakan warga Bangladesh pada 2009 menyusul laporan mengenai agen-agen tenaga kerja yang mengirimkan sejumlah besar migran untuk bekerja secara ilegal.
Sebagai negara miskin, Bangladesh, yang sangat bergantung dari kiriman uang pekerja untuk mendorong ekonomi, memiliki sekitar 8,5 juta pekerja di 157 negara di seluruh dunia.
Uni Emirat Arab berhenti mempekerjakan warga dari Dhaka pada Agustus. Negara teluk tersebut telah menjadi perekrut terbesar warga Bangladesh sejak 2007, menggantikan Arab Saudi yang juga secara drastis menurunkan jumlah pekerja. (AFP)