Malaysia telah mengerahkan pesawat-pesawat tempur dan pasukan untuk mengamankan satu daerah di Kalimantan, dimana sekelompok warga Filipina bersenjata sedang konfrontasi dengan pemerintah Malaysia atas klaim wilayah yang sudah puluhan tahun.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan dalam pernyataan bahwa setiap usaha telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah itu dengan damai, tetapi serbuan hari Selasa itu perlu untuk menjaga martabat dan kedaulatan Malaysia.
Sengketa tersebut mulai pertengahan Februari ketika kira-kira 200 anggota kelompok bersenjata menyerbu sebuah desa pantai dan menuntut agar diakui sebagai pemilik tanah leluhur negara bagian Sabah, Malaysia timur.
Tembak-menembak pecah hari Jumat yang menewaskan 12 penyerbu dan dua polisi. Insiden berikutnya menewaskan sedikitnya 19 orang dari pihak kelompok bersenjata dan delapan polisi Malaysia.
Pesawat-pesawat tempur Malaysia menghantam daerah tersebut selama kira-kira 30 menit hari Selasa (5/3), sebelum ratusan tentara dikerahkan ke daerah itu.
Abraham Idjirani, jurubicara kelompok Filipina tersebut, mengatakan para pemimpinnya selamat dalam bombardemen itu dan bersikeras bahwa mereka tidak mau menyerah.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan dalam pernyataan bahwa setiap usaha telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah itu dengan damai, tetapi serbuan hari Selasa itu perlu untuk menjaga martabat dan kedaulatan Malaysia.
Sengketa tersebut mulai pertengahan Februari ketika kira-kira 200 anggota kelompok bersenjata menyerbu sebuah desa pantai dan menuntut agar diakui sebagai pemilik tanah leluhur negara bagian Sabah, Malaysia timur.
Tembak-menembak pecah hari Jumat yang menewaskan 12 penyerbu dan dua polisi. Insiden berikutnya menewaskan sedikitnya 19 orang dari pihak kelompok bersenjata dan delapan polisi Malaysia.
Pesawat-pesawat tempur Malaysia menghantam daerah tersebut selama kira-kira 30 menit hari Selasa (5/3), sebelum ratusan tentara dikerahkan ke daerah itu.
Abraham Idjirani, jurubicara kelompok Filipina tersebut, mengatakan para pemimpinnya selamat dalam bombardemen itu dan bersikeras bahwa mereka tidak mau menyerah.