Mantan perdana menteri Ibrahim Boubacar Keita bersaing dengan mantan menteri keuangan Soumalia Cisse dalam pertarungan yang digambarkan banyak analis sebagai kemungkinan titik balik bagi negara di Afrika Barat itu.
Keita mendominasi pemilu putaran pertama tanggal 28 Juli lalu dengan meraih 40 persen suara, sementara Cisse hanya meraih sekitar 20 persen suara. Sebagian besar dari ke-25 kandidat lain yang tersingkir dari putaran pertama pemilu, telah memberikan dukungan mereka kepada Keita, termasuk kandidat yang meraih suara terbesar ketiga Dramane Dembele.
Pemilu ini merupakan pemilihan umum pertama yang dilangsungkan di Mali sejak tahun 2007 dan dinilai penting untuk mencairkan hampir empat milyar dollar dana internasional yang dijanjikan, yang dibekukan setelah kudeta militer tahun lalu dan menjerumuskan negara itu dalam kekacauan.
Keita mendominasi pemilu putaran pertama tanggal 28 Juli lalu dengan meraih 40 persen suara, sementara Cisse hanya meraih sekitar 20 persen suara. Sebagian besar dari ke-25 kandidat lain yang tersingkir dari putaran pertama pemilu, telah memberikan dukungan mereka kepada Keita, termasuk kandidat yang meraih suara terbesar ketiga Dramane Dembele.
Pemilu ini merupakan pemilihan umum pertama yang dilangsungkan di Mali sejak tahun 2007 dan dinilai penting untuk mencairkan hampir empat milyar dollar dana internasional yang dijanjikan, yang dibekukan setelah kudeta militer tahun lalu dan menjerumuskan negara itu dalam kekacauan.