Praktik meditasi yang memanfaatkan gelombang suara semakin populer dan sekarang menjadi salah satu kelas paling laris di industri kesehatan California yang sangat marak. Terapi ini kian banyak ditawarkan di tempat-tempat retret, klinik, studio atau kursus privat.
Awal tahun ini, suatu studi yang dilakukan Program Riset Gangguan Kecemasan Universitas Georgetown mendapati bahwa meditasi untuk melatih kesadaran penuh dengan metode itu sama efektifnya dengan obat standar untuk mengatasi kecemasan.
Studi ini menguji penggunaan meditasi yang sudah banyak digunakan, yang mencakup praktik 2,5 jam per minggu di kelas dan 45 menit latihan harian di rumah. Partisipan secara acak ditugaskan mengikuti program meditasi ini atau setiap hari minum obat generik untuk depresi dan kecemasan yang dijual dengan merek Lexapro. Setelah dua bulan, tingkat kecemasan berkurang sekitar 30 persen pada kedua kelompok itu dan terus turun selama empat bulan berikutnya.
Praktisi sound bath menyatakan terapi ini dapat membuka blokir energi. Ini adalah suatu konsep Hindu, di mana cakra adalah pusat kekuatan dan spiritualitas. Seperti orang yang berendam di dalam bak mandi, pada sound bath orang membenamkan diri dalam suara resonansi dari mangkok dan gong.
Ken Best, chiropractor yang mengelola pusat pelatihan ManyLevels Healing di West Hollywood, menyebut dirinya sebagai ahli kinesiologi terapan, yang mempelajari ilmu gerakan tubuh. Di sana, ia menciptakan frekuensi bunyi tertentu yang dianggap mampu menciptakan kondisi rileks sepenuhnya. Best meyakini bahwa ketika pikiran dan tubuh rileks, detak jantung dan tekanan darah menurun, dan kondisi kejernihan pikiran yang mendalam mulai muncul.
"Ada banyak orang sekarang yang karena pandemi dan hal-hal lain yang dialami, mengalami kesulitan mengatasi stres dalam hidup mereka. Ini menimbulkan kecemasan serta kabut otak yang membuat mereka tidak dapat berpikir jernih. Kami mendapati sound bath benar-benar membantu mereka fokus, mendapatkan kembali pikiran kolektif yang mereka coba dapatkan, sekaligus bebas dari kecemasan,” kata Best.
Best juga menggunakan gendang suku Indian yang digunakan untuk ritual spiritual kesukuan, serta dril-bu atau genta Tibet dan dorje, tongkat pemukulnya, peralatan yang digunakan untuk ritual Buddha Tibet.
Barbara Fix, penulis skenario berusia 56 tahun mengatakan ia merasakan manfaat semua suara itu. "Saya temukan bahwa energi suara yang sampai pada kita membuat saya sangat membumi dan fokus, dan membuat seperti apapun yang akan datang dalam hidup saya, saya siap menghadapinya dan sangat fokus,” komentarnya.
Di AS, gangguan kecemasan memengaruhi 40 persen perempuan pada suatu waktu dalam hidup mereka dan terjadi pada lebih dari 25 persen lelaki, menurut data yang dikutip dari rekomendasi Satgas Layanan Preventif AS. [uh/ab]
Forum