Seorang mantan karyawan raksasa industri Jerman, Siemens, Kamis (15/3), mengaku bersalah berkomplot untuk membayar uang suap puluhan juta dolar kepada pejabat Argentina agar memenangkan kontrak senilai $1 miliar untuk membuat kartu identitas nasional.
Eberhard Reichart,78 tahun, yang bekerja untuk Siemens pada 1964- 2001, hadir di pengadilan federal di New York untuk mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi untuk melanggar Undang-Undang Praktek Korupsi Asing, anti-penyuapan dan melakukan penipuan transfer uang.
Reichart diadili Desember lalu dengan tiga dakwaan yang diajukan pada Desember 2011. Dalam dakwaan tersebut, Reichart dan tujuh eksekutif dan agen Siemens lain dituduh berpartisipasi dalam penipuan itu selama satu dekade itu, kata Departemen Kehakiman, Kamis.
Orang-orang tersebut dituduh berkomplot membayar uang suap lebih dari $100 juta kepada pejabat tinggi Argentina t untuk memenangkan kontrak tersebut pada 1998.
Sebagai bagian dari pengakuan bersalahnya, Reichart di pengadilan mengaku terlibat dalam konspirasi suap itu dan bersama rekan-rekannya menggunakan perusahaan cangkang di luar negeri untuk menyembunyikan pembayaran ilegal kepada pejabat Argentina itu.
Pemerintah Argentina mengakhiri kontrak itu 2001, tapi para eksekutif Siemens "berusaha untuk meraup keuntungan yang sedianya mereka dapatkan" melalui kontrak yang diperoleh secara tidak sah, kata Preet Bharara, mantan Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York, pada 2011. [my/ds]