Mantan Kepala Dana Moneter Internasional atau IMF Dominique Strauss-Kahn telah membantah lagi tuduhan bahwa dia menyerang seorang pelayan kamar hotel di New York, tetapi menyatakan penyesalan atas apa yang digambarkannya sebagai tingkah lakunya yang tidak pantas.
Dalam siaran televisi Perancis Minggu malam, Dominique Strauss-Kahn mengatakan tidak ada kekerasan dalam pertemuannya dengan pelayan kamar hotel New York, Nafissatou Diallo.
Strauss-Kahn mengatakan ia telah berlaku tidak pantas dan melakukan kesalahan, yang akan disesalinya sepanjang hidupnya. Katanya, dia telah mengecewakan keluarga, kawan-kawannya, dan rakyat Perancis. Mantan Kepala IMF itu tadinya dianggap pesaing utama dalam pemilihan presiden tahun depan, sampai kariernya jatuh karena tuduhan perkosaan pada bulan Mei itu.
Strauss-Kahn mengatakan ia tidak bangga dengan tindakannya terhadap Diallo. Tetapi katanya, menunjuk pada laporan jaksa New York, Strauss-Kahn menambahkan pelayan asal Guinea itu berbohong dalam proses pengadilan yang menjadi berita penting di seluruh dunia. Para jaksa New York membatalkan kasus tersebut bulan Agustus. Pengacara Strauss-Kahn tidak membantah bahwa terjadi hubungan seks, tetapi mereka menyatakan bahwa hubungan itu dilakukan atas dasar mau sama mau.
Mantan Kepala IMF itu mengatakan, ia merasa di perlakukan dengan kasar oleh sistem peradilan Amerika dan bahwa dia terhina dan diserang sebelum dia bisa membela diri.
Jutaan pemirsa Perancis mengikuti wawancara pertama Strauss-Kahn sejak kembali ke Perancis bulan ini. Ia diwawancarai oleh wartawati televisi TF 1 Claire Chazal, yang merupakan rekan dari isteri Strauss-Kahn, Anne Sinclair.
Strauss-Kahn masih menghadapi kasus perdata yang diajukan oleh Diallo dan tuduhan berusaha melakukan perkosaan di Perancis, yang diajukan oleh penulis Tristane Banon. Strauss-Kahn telah mengajukan tuntutan balik terhadap Banon dengan tuduhan fitnah dan menyebut tuduhan Banon itu adalah khayalan saja.
Seperti dengan Diallo, ia membantah adanya tindak kekerasan dalam pertemuannya dengan Banon, yang terjadi hampir sepuluh tahun lalu.
Kedua skandal itu telah menimbulkan perdebatan sengit di Prancis, tentang persamaan jender dan pelecehan seks di tempat kerja. Strauss-Kahn meletakkan jabatan sebagai Kepala IMF bulan Mei dan digantikan oleh bekas Menteri Keuangan Perancis Christine Lagarde, yang merupakan Kepala perempuan pertama IMF.
Dalam wawancara televisi itu, Strauss-Kahn berkeras bahwa ia menghormati perempuan. Dia membantah tuduhan bahwa dia menggunakan kedudukannya untuk melakukan tindakan seks.
Strauss-Kahn mengesampingkan memainkan peranan politik pada masa depan. Ia berbicara tentang krisis keuangan yang melanda Eropa dan bekas Kepala IMF itu mengatakan, ia berminat untuk menangani masalah-masalah ekonomi dan imigrasi pada masa depan.
Jajak pendapat umum yang diterbitkan hari Minggu dalam majalah Journal du Dimanche mendapati bahwa mayoritas rakyat Perancis berharap Strauss-Kahn akan mengundurkan diri dari kehidupan politik.