Mantan Menteri Kesehatan Yoichi Masuzoe yang didukung oleh partai yang berkuasa di Jepang memenangkan pemilihan gubernur di Tokyo, Minggu (9/2), mengalahkan dua kandidat yang menjanjikan akan mengakhiri operasi pembangkit nuklir.
Kemenangan Masuzoe diumumkan beberapa menit setelah pemilu dinyatakan berakhir. Masuzoe yang berusia 65 tahun – sambil tersenyum di depan kamera-kamera wartawan – meneriakkan kata “Banzai” dan berjanji akan menjadikan Tokyo sebagai “kota nomor satu di dunia”.
Pemilu ini dinilai sebagai ujian bagi jajak pendapat publik Jepang tentang pembangkit nuklir yang bermasalah setelah bencana nuklir Fukushima.
Tetapi pendukung anti-nuklir terpecah atas dua kandidat yaitu mantan perdana menteri Morihiro Hosokawa dan aktivis hak asasi manusia Kenji Utsunomiya.
Menurut penghitungan cepat yang dilakukan stasiun televisi NHK, Masuzoe meraih 30 persen suara, sementara Hosokawa dan Utsunomiya masing-masing meraih sekitar 20 persen suara. Ini menunjukkan bahwa jika kelompok anti-nuklir bersatu, mereka bisa memenangkan pemilu.
Hasil penghitungan resmi baru akan diumumkan Senin.
Masuzoe yang didukung oleh Perdana Menteri Shinzo Abe ingin menghidupkan kembali 50 reaktor nuklir Jepang yang dihentikan setelah bencana Fukushima.
Sementara Hosokawa didukung mantan perdana menteri Junichiro Koizumi yang menolak pengaktifan pembangkit nuklir.
Warga Jepang khawatir tentang keselamatan mereka setelah beberapa terjadinya beberapa kebocoran di PLTN Fukushima-Daichi. Sejumlah demonstran secara berkala berkumpul di luar gedung-gedung pemerintah dan taman publik, menuntut diakhirinya operasi pembangkit nuklir.
Kemenangan Masuzoe diumumkan beberapa menit setelah pemilu dinyatakan berakhir. Masuzoe yang berusia 65 tahun – sambil tersenyum di depan kamera-kamera wartawan – meneriakkan kata “Banzai” dan berjanji akan menjadikan Tokyo sebagai “kota nomor satu di dunia”.
Pemilu ini dinilai sebagai ujian bagi jajak pendapat publik Jepang tentang pembangkit nuklir yang bermasalah setelah bencana nuklir Fukushima.
Tetapi pendukung anti-nuklir terpecah atas dua kandidat yaitu mantan perdana menteri Morihiro Hosokawa dan aktivis hak asasi manusia Kenji Utsunomiya.
Menurut penghitungan cepat yang dilakukan stasiun televisi NHK, Masuzoe meraih 30 persen suara, sementara Hosokawa dan Utsunomiya masing-masing meraih sekitar 20 persen suara. Ini menunjukkan bahwa jika kelompok anti-nuklir bersatu, mereka bisa memenangkan pemilu.
Hasil penghitungan resmi baru akan diumumkan Senin.
Masuzoe yang didukung oleh Perdana Menteri Shinzo Abe ingin menghidupkan kembali 50 reaktor nuklir Jepang yang dihentikan setelah bencana Fukushima.
Sementara Hosokawa didukung mantan perdana menteri Junichiro Koizumi yang menolak pengaktifan pembangkit nuklir.
Warga Jepang khawatir tentang keselamatan mereka setelah beberapa terjadinya beberapa kebocoran di PLTN Fukushima-Daichi. Sejumlah demonstran secara berkala berkumpul di luar gedung-gedung pemerintah dan taman publik, menuntut diakhirinya operasi pembangkit nuklir.