Michael Flynn, mantan Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Donald Trump, telah sepakat untuk menyerahkan dokumen-dokumen ke komisi intelijen Senat terkait penyelidikan komisi itu mengenai usaha Rusia mempengaruhi pemilihan presiden AS tahun lalu.
Flynn sebelumnya menolak perintah tertulis (subpoena) komisi itu. Para pengacaranya beralasan, perintah itu tidak jelas.
Komisi tersebut kemudian mengajukan perintah yang lebih spesifik, dan Flynn kini diperkirakan akan menyerahkan sejumlah dokumen pribadi dan hal-hal lain yang terkait dengan dua bisnisnya pekan depan.
Komisi Intelijen DPR kini juga sedang melakukan penyelidikan sendiri, dan pengacara pribadi Trump, Michael Cohen, menolak permohonan untuk menyediakan informasi dengan alasan permintaan itu tidak spesifik dan sulit untuk dipenuhi.
Departemen Kehakiman AS telah menunjuk mantan Direktur FBI Robert Mueller sebagai jaksa khusus dalam penyelidikan lain yang juga mencakup apakah para pembantu kampanye Trump berkolusi dengan Rusia.
Trump menolak tuduhan-tuduhan itu dan membantah kesimpulan komunitas intelijen bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan usaha mempengaruhi kampanye dengan tujuan membantu meningkatkan peluang Trump mengalahkan mantan Menlu AS Hillary Clinton. [ab/as]