Presiden Amerika Donald Trump hari Minggu memusatkan perhatian pada pidato penting kepada para pemimpin Muslim pada KTT di Riyadh tapi di Amerika laporan berita didominasi pemecatannya terhadap direktur FBI James Comey, dan penyelidikan Comey mengenai kaitan kampenye Trump dengan Rusia.
Dua pejabat penting Trump, Menlu Rex Tillerson dan Penasehat Keamanan Nasional H.R. McMaster, mengatakan kepada para pewawancara bahwa pada pertemuan Gedung Putih tanggal 10 Mei dengan dua diplomat Rusia, Trump mengungkapkan pemecatan Comey sehari sebelumnya untuk menunjukkan bagaimana “terganggunya” ia dengan penyelidikan Comey mengenai kemungkinan kaitan kampenye Trump dengan kepentingan Rusia untuk membantunya memenangkan pemilu.
Menurut laporan harian New York Times hari Jumat, Trump mengatakan kepada Menlu Rusia Sergey Lavrov dan duta besar Rusia untuk Amerika, Sergey Kislyak, bahwa Comey “benar-benar menyulitkan” dan pemecatannya akan meringankan “tekanan besar”.
Beberapa anggota legislatif dari Partai Demokrat mengatakan pemecatan Trump pada badan yang menyelidikinya mengarah pada menghalang-halangi hukum, pelanggaran yang bisa dimakzulkan.
Laporan Times lainnya mengatakan catatan Comey dari pertemuan bulan Februari dengan Trump sehari setelah ia memecat penasehat keamanannya yang pertama, Michael Flynn, menunjukkan bahwa ia mendesak Comey untuk menghentikan penyelidikannya mengenai telepon Flynn terhadap Kislyak.
McMaster mengatakan kepada jaringan televisi ABC, “inti dari pembicaraan itu adalah presiden merasa seperti menghalangi kemampuannya untuk bekerja dengan Rusia untuk menemukan bidang-bidang kerja sama karena ini jelas menjadi berita besar”. Tillerson mengatakan kepada televisi Fox News bahwa Trump juga berusaha menyampaikan kepada pihak Rusia bahwa ia “tidak akan terganggu oleh isu-isu ini yang mempengaruhi kita di Amerika”. [my/al]
