Mantan Perdana Menteri dan Presiden Albania Sali Berisha hari Jumat (22/7) mengatakan dirinya dilarang memasuki Inggris akibat keterlibatannya dalam tindak kejahatan terorganisir dan korupsi – tuduhan yang ia tolak.
Pada hari Kamis (21/7), Kedutaan Besar Inggris di ibu kota Albania, Tirana, mencuit bahwa “pekan ini Inggris telah mengambil tindakan disruptif terhadap sejumlah orang Albania yang memiliki kaitan dengan tindak kejahatan dan korupsi,” tanpa menyebut siapa saja orang-orang itu.
Meski demikian, Berisha – presiden pertama Albania yang dipilih secara demokratis setelah kejatuhan komunisme, yang kini memimpin partai oposisi pemerintahan – mengonfirmasi bahwa dirinya termasuk di antara orang-orang yang dilarang memasuki Inggris.
“Saya diberitahu lewat surat bahwa Menteri Dalam Negeri telah memutuskan untuk melarang saya memasuki Inggris,” kata Berisha.
Ia menambahkan, surat itu mengaitkannya dengan “kejahatan terorganisir dan kelompok kriminal” – tuduhan-tuduhan yang disebutnya fitnah.
Ia menuduh pesaing politik utamanya – Perdana Menteri Albania Edi Rama – dan miliarder AS George Soros berada di balik tuduhan-tuduhan tersebut.
Pria berusia 77 tahun itu juga dilarang memasuki AS tahun lalu atas “tindak korupsi selama menjabat perdana menteri.”
Berisha, seorang ahli jantung, membentuk Partai Demokrat berhaluan kanan-tengah pada tahun 1990 dan terpilih dua tahun kemudian sebagai presiden negara Balkan itu. Ia menjabat posisi itu hingga 1997.
Pada 2005, partainya memenangkan pemilihan legislatif dan membuatnya terpilih sebagai perdana menteri, jabatan yang diembannya hingga 2013. [rd/pp]
Forum