Tautan-tautan Akses

Mantan PM Imran Khan Ditangkap, Picu Gelombang Unjuk Rasa di Pakistan


Aktivis partai PTI dan pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan meneriakkan slogan-slogan saat mereka memblokir jalan selama aksi protes terhadap penangkapan pemimpin mereka, Selasa 9 Mei 2023.
Aktivis partai PTI dan pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan meneriakkan slogan-slogan saat mereka memblokir jalan selama aksi protes terhadap penangkapan pemimpin mereka, Selasa 9 Mei 2023.

Pihak berwenang di Pakistan pada Selasa (9/5) menangkap mantan Perdana Menteri Imran Khan, pemimpin partai politik nasional terbesar, di luar pengadilan di ibu kota, Islamabad.

Politisi berusia 70 tahun itu ditahan ketika bersiap menghadiri persidangan atas puluhan kasus yang dihadapinya, mulai dari tuduhan terorisme dan korupsi, hingga pengkhianatan dan pelanggaran pidana lainnya.

Pengacara Khan mengklaim pasukan paramiliter menyerangnya secara fisik sebelum menahannya dan menyerahkannya kepada otoritas antikorupsi yang menemani mereka.

Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf pimpinan Khan, atau disingkat PTI, mengecam penangkapan tersebut.

“Terorisme negara – menerobos gedung IHC [Pengadilan Tinggi Islamabad] untuk menculik Imran Khan dari gedung pengadilan. Hukum rimba sedang dijalankan. Pasukan keamanan memukuli pengacara, menggunakan kekerasan terhadap Imran Khan, dan menculiknya,” cuit Shireen Mazari, tangan kanan sang pemimpin oposisi, yang juga mengunggah sebuah video yang diklaim merupakan aksi pasukan keamanan.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah mengonfirmasi penangkapan Khan, menyangkal tuduhan serangan fisik dan mengatakan kepada media setempat mengenai kasus korupsi yang menyeret tokoh oposisi itu.

Unjuk Rasa Nasional

Simpatisan PTI langsung turun ke jalanan Islamabad dan daerah-daerah lainnya di Pakistan untuk memprotes penangkapan Imran Khan. Polisi di Islamabad membubarkan pengunjuk rasa dan menahan puluhan di antaranya.

Para pengunjuk rasa dan saksi mata melaporkan penembakan oleh pasukan keamanan ke arah laki-laki dan perempuan di luar instalasi militer di beberapa kota, melukai banyak demonstran.

Sejumlah besar pendukung Khan berkumpul di luar markas militer di Rawalpindi dan meneriakkan slogan menentang tentara, sesuatu yang sudah lama tidak terjadi dalam sejarah Pakistan belakangan.

Petugas keamanan mengawal mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan (tengah) yang duduk di kursi roda di pengadilan tinggi di Islamabad hari Selasa, 9 Mei 2023. Imran Khan kemudian ditangkap saat berada di pengadilan.
Petugas keamanan mengawal mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan (tengah) yang duduk di kursi roda di pengadilan tinggi di Islamabad hari Selasa, 9 Mei 2023. Imran Khan kemudian ditangkap saat berada di pengadilan.

Sementara itu, pejabat provinsi di Lahore menerjunkan pasukan paramiliter untuk membantu polisi mengendalikan situasi setelah pengunjuk rasa menyerang kediaman komandan korps militer daerah.

Unjuk rasa penuh amarah juga muncul di seluruh provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang berbatasan dengan Afghanistan.

Terjadi penyensoran penuh terhadap pemberitaan mengenai unjuk rasa di puluhan kanal media lokal dan di sekitar Islamabad, namun pejabat pemerintah tidak segera merespons tuduhan pihak oposisi bahwa pemerintah yang bertanggung jawab atas tindakan tersebut. Aksi kekerasan yang terjadi memicu pihak berwenang untuk langsung melarang segala bentuk pertemuan di kota-kota besar.

Adam Weinstein, peneliti di Quincy Institute Washington, mengatakan bahwa “penangkapan Imran Khan semakin memperparah badai politik yang sudah sejak awal menegang ketika negara itu berada di tepi jurang kejatuhan ekonomi.”

“Hal itu akan memperkeras pandangan negatif terhadap militer dan PDM, serta menimbulkan kekacauan di jalanan. Tapi hal ini juga menjadi pukulan bagi IK [Imran Khan, red.],” tulisnya di Twitter. PDM adalah Gerakan Demokrasi Pakistan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif.

Penangkapan itu hanya selang beberapa jam setelah Khan merinci tuduhan yang dibuatnya bahwa seorang jenderal senior di badan spionase militer Pakistan, Inter-Services Intelligence (ISI), berencana membunuhnya.

Pemimpin oposisi itu memperingatkan bahwa peristiwa semacam itu akan semakin mendorong negara Asia Selatan berpenduduk 220 juta jiwa itu ke dalam kekacauan yang lebih buruk daripada yang terjadi dalam pemberontakan politik di Sri Lanka tahun lalu.

Ketua partainya pertama kali membuat klaim tersebut dalam sebuah video sehari setelah militer Pakistan yang berkuasa memperingatkan Khan tentang apa yang disebutnya sebagai tuduhan “palsu dan jahat.”

Khan terluka dalam sebuah upaya pembunuhan November lalu ketika sedang memimpin aksi unjuk rasa antipemerintah di dekat Lahore, ibu kota Punjab – provinsi terpadat di Pakistan. Serangan itu menewaskan satu orang lainnya, sementara Khan menderita luka tembak di kakinya.

Khan menuduh Mayor Jenderal ISI Faisal Naseer sebagai salah satu orang yang merencanakan upaya pembunuhannya.

Pejabat pemerintah telah mengatakan bahwa upaya pembunuhan itu adalah ulah seorang pelaku tunggal, yang kini telah ditahan dan telah mengaku dalam sebuah video yang secara kontroversial dibocorkan ke media massa.

Mantan perdana menteri Khan dicopot dari jabatannya melalui mosi tidak percaya di parlemen pada April 2022, sebuah langkah yang ia tolak dan sebut tidak sah dan didalangi oleh kepala militer Pakistan yang sekarang sudah pensiun, Jenderal Qamar Javed Bajwa.

Pakistan terperosok dalam krisis ekonomi dan politik, di mana PTI yang dipimpin Khan menekan pemerintah koalisi Sharif untuk mengadakan pemilu dini. [rd/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG