Kandidat presiden Mesir, Ahmed Shafiq memuji revolusi yang gemilang yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak, serta berjanji tidak pernah akan terjadi pengulangan kembali rejim yang lama kalau dirinya terpilih.
Shafiq pernah menjabat perdana menteri pada pemerintahan Mubarak sebelum digulingkan dalam protes pro-demokrasi tahun lalu. Mantan komandan Angkatan Udara itu ditunjuk menjadi perdana menteri dengan harapan memenuhi tuntutan pemberontakan rakyat. Tetapi koneksinya dengan Mubarak, membuatnya dicurigai aktivis yang terlibat aksi tahun 2011 dan pemilih yang terpolarisasi.
Selama sebuah konferensi pers di kantor pusat kampanyenya Sabtu, Shafiq menyerukan persatuan di antara rakyat Mesir. Katanya, tak seorangpun akan dikucilkan atau dikesampingkan oleh pemerintah baru.
Shafiq, seorang kandidat sekuler, membuat pernyataannya setelah ia tampaknya akan bertarung dalam pemilihan kedua menghadapi kandidat dari Ikhwanul Muslimin, Mohammed Morsi.
Hasil penghitungan awal pemilihan presiden pertama Mesir yang bebas menunjukkan Mohammed Morsi dari Ikhwanul Muslimin unggul dan mantan perdana menteri sekuler Ahmed Shafiq pada posisi kuat kedua.
Morsi bukan pilihan pertama Ikhwanul sebagai calon presiden. Tetapi ia mendapat tugas itu ketika calon terdepan Ikhwanul didiskualifikasi, lalu unggul dalam ajang unjuk kekuatan politik kelompok tersebut. Dalam kampanye, Morsi menyampaikan pidato berapi-api dan bersumpah kepresidenannya akan didasarkan pada Islam tetapi bukan menjadi teokrasi.
Hasil akhir pemilihan presiden putaran pertama akan diumumkan hari Selasa, dan pilpres putaran kedua akan diselenggarakan pada 16 dan 17 Juni.
Shafiq pernah menjabat perdana menteri pada pemerintahan Mubarak sebelum digulingkan dalam protes pro-demokrasi tahun lalu. Mantan komandan Angkatan Udara itu ditunjuk menjadi perdana menteri dengan harapan memenuhi tuntutan pemberontakan rakyat. Tetapi koneksinya dengan Mubarak, membuatnya dicurigai aktivis yang terlibat aksi tahun 2011 dan pemilih yang terpolarisasi.
Selama sebuah konferensi pers di kantor pusat kampanyenya Sabtu, Shafiq menyerukan persatuan di antara rakyat Mesir. Katanya, tak seorangpun akan dikucilkan atau dikesampingkan oleh pemerintah baru.
Shafiq, seorang kandidat sekuler, membuat pernyataannya setelah ia tampaknya akan bertarung dalam pemilihan kedua menghadapi kandidat dari Ikhwanul Muslimin, Mohammed Morsi.
Hasil penghitungan awal pemilihan presiden pertama Mesir yang bebas menunjukkan Mohammed Morsi dari Ikhwanul Muslimin unggul dan mantan perdana menteri sekuler Ahmed Shafiq pada posisi kuat kedua.
Morsi bukan pilihan pertama Ikhwanul sebagai calon presiden. Tetapi ia mendapat tugas itu ketika calon terdepan Ikhwanul didiskualifikasi, lalu unggul dalam ajang unjuk kekuatan politik kelompok tersebut. Dalam kampanye, Morsi menyampaikan pidato berapi-api dan bersumpah kepresidenannya akan didasarkan pada Islam tetapi bukan menjadi teokrasi.
Hasil akhir pemilihan presiden putaran pertama akan diumumkan hari Selasa, dan pilpres putaran kedua akan diselenggarakan pada 16 dan 17 Juni.
