Mantan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengadakan rapat umum hari Rabu (9/8), untuk menunjukkan ia masih punya kekuatan politik, beberapa hari setelah mahkamah agung memberhentikan dia dari jabatannya karena korupsi.
Sharif meninggalkan ibukota Pakistan, Islamabad, Rabu, menuju Lahore, kota asalnya di Pakistan timur. Dia melakukan perjalanan dengan mobil mewah, memimpin sebuah konvoi yang terdiri sekitar 800 kendaraan pribadi dan pemerintah, dan para ajudan politik mengatakan ribuan pendukungnya diduga bergabung dengan konvoi tersebut.
Konvoi Sharif dijadwalkan akan menempuh jarak hampir 300 kilometer melewati Grand Trunk Road selama tiga hari. Pemimpin terguling yang berusia 67 tahun itu berencana berhenti di tempat-tempat tertentu disepanjang jalan untuk berpidato di depan para aktivis Liga Muslim Pakistan-Nawaz yang berkuasa, atau partai PML-N.
Partai- partai oposisi dan aktivis hak asasi mengecam pemerintah karena menggunakan uang pembayar pajak untuk membiayai apa yang tampaknya merupakan kampanye politik oleh seorang yang telah dipecat karena korupsi.
Sharif membantah melakukan kesalahan dan telah menyuarakan ketidak senangannya dengan keputusan pengadilan dalam pertemuan dengan para pimpinan partai dan media. Dia berencana mengajukan petisi untuk pembatalan diskualifikasi terhadap dirinya. (sp/ii)