Mantan polisi Rusia Dmitry Pavlyuchenkov diadili Rabu (12/12), dengan dakwaan menjadi bagian dari kelompok penjahat yang menembak mati wartawan bernama Anna Politkovskaya pada 2006. Jaksa menuntut hukuman 12 tahun penjara bagi Pavlyuchenkov.
Lima tersangka lain dalam kasus itu akan diadili secara terpisah.Para penyidik belum dapat menetapkan siapa yang memerintahkan pembunuhan di gedung apartemen tempat tinggal Politkovskaya itu.
Pavlyuchenkov mengajukan kesepakatan dengan para penyidik, mengaku bahwa ia bersalah dan mengungkapkan informasi mengenai tersangka lainnya dengan imbalan sidang berlangsung tertutup dan hukuman diringankan.
Putra Politkovskaya, Ilya Politkovsky, mengecam kesepakatan itu, dengan mengatakan hal tersebut tidak akan membantu menetapkan orang yang memerintahkan pembunuhan.
Politkovsky mengatakan ia yakin Pavlyuchenkov tahu informasi lebih banyak daripada yang disampaikannya kepada para penyidik dan kemungkinan besar mengetahui orang yang memerintahkan pembunuhan itu.
Politkovskaya adalah wartawan surat kabar oposisi Novaya Gazeta. Ia mengecam pemerintah Kremlin secara terbuka, khususnya sewaktu melaporkan kebijakan pemerintah di kawasan Kaukasus yang bergolak.
Lima tersangka lain dalam kasus itu akan diadili secara terpisah.Para penyidik belum dapat menetapkan siapa yang memerintahkan pembunuhan di gedung apartemen tempat tinggal Politkovskaya itu.
Pavlyuchenkov mengajukan kesepakatan dengan para penyidik, mengaku bahwa ia bersalah dan mengungkapkan informasi mengenai tersangka lainnya dengan imbalan sidang berlangsung tertutup dan hukuman diringankan.
Putra Politkovskaya, Ilya Politkovsky, mengecam kesepakatan itu, dengan mengatakan hal tersebut tidak akan membantu menetapkan orang yang memerintahkan pembunuhan.
Politkovsky mengatakan ia yakin Pavlyuchenkov tahu informasi lebih banyak daripada yang disampaikannya kepada para penyidik dan kemungkinan besar mengetahui orang yang memerintahkan pembunuhan itu.
Politkovskaya adalah wartawan surat kabar oposisi Novaya Gazeta. Ia mengecam pemerintah Kremlin secara terbuka, khususnya sewaktu melaporkan kebijakan pemerintah di kawasan Kaukasus yang bergolak.