Jenderal Pervez Musharraf, mantan Presiden Pakistan, kembali ke negerinya untuk pertama kalinya setelah hidup di pengasingan selama lebih dari empat tahun. Musharraf tiba di kota Karachi hari Minggu (24/3). Ia kembali untuk ikut dalam pemilihan anggota DPR.
Tahun 2008, Musharraf mengundurkan diri dan lari ke luar negeri karena takut ditangkap atas dugaan terlibat dalam pembunuhan bekas perdana menteri Benazir Bhutto. Ia membantah terlibat dalam peristiwa pembunuhan tahun 2007 itu dan mengatakan ia telah membayar sejumlah uang jaminan supaya jangan ditangkap ketika kembali ke Pakistan.
Ketika tiba di Karachi hari Minggu, Jenderal Musharraf mengatakan: “saya kembali ke Pakistan walaupun nyawa saya terancam. Tadinya saya berharap pemerintah akan memanggil saya supaya pulang dan menyelamatkan Pakistan. Tapi sekarang, bangsa Pakistan telah memerintahkan supaya saya kembali dan menyelamatkan negeri ini.”
Kelompok Taliban Pakistan berjanji akan membunuh bekas presiden itu kalau ia kembali ke Pakistan. Seorang wakil Taliban mengatakan dalam rekaman video bahwa sebuah regu tembak telah disiapkan untuk membunuhnya. Ketika ia berkuasa, Musharraf membuat marah Taliban karena menjalin hubungan erat dengan Amerika dan membantu negara itu melawan teroris.
Hari Sabtu sebelum terbang ke Karachi, Musharraf mengatakan ia diberi jaminan tidak akan ditangkap setelah pulang ke Pakistan. Sebelumnya ia menghadapi penangkapan karena dituduh terlibat pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto tahun 2007. Musharraf membantah terlibat dalam komplotan untuk membunuh Bhutto.
Tahun 2008, Musharraf mengundurkan diri dan lari ke luar negeri karena takut ditangkap atas dugaan terlibat dalam pembunuhan bekas perdana menteri Benazir Bhutto. Ia membantah terlibat dalam peristiwa pembunuhan tahun 2007 itu dan mengatakan ia telah membayar sejumlah uang jaminan supaya jangan ditangkap ketika kembali ke Pakistan.
Ketika tiba di Karachi hari Minggu, Jenderal Musharraf mengatakan: “saya kembali ke Pakistan walaupun nyawa saya terancam. Tadinya saya berharap pemerintah akan memanggil saya supaya pulang dan menyelamatkan Pakistan. Tapi sekarang, bangsa Pakistan telah memerintahkan supaya saya kembali dan menyelamatkan negeri ini.”
Kelompok Taliban Pakistan berjanji akan membunuh bekas presiden itu kalau ia kembali ke Pakistan. Seorang wakil Taliban mengatakan dalam rekaman video bahwa sebuah regu tembak telah disiapkan untuk membunuhnya. Ketika ia berkuasa, Musharraf membuat marah Taliban karena menjalin hubungan erat dengan Amerika dan membantu negara itu melawan teroris.
Hari Sabtu sebelum terbang ke Karachi, Musharraf mengatakan ia diberi jaminan tidak akan ditangkap setelah pulang ke Pakistan. Sebelumnya ia menghadapi penangkapan karena dituduh terlibat pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto tahun 2007. Musharraf membantah terlibat dalam komplotan untuk membunuh Bhutto.