Pemerintah Indonesia menyatakan dapat memahami alasan penundaan kunjungan Presiden Obama, yang seharusnya berlangsung pekan ini. Namun, tidak demikian halnya dengan masyarakat Jakarta. Apa kata mereka? Berikut laporan Wella Sherlita, dari Jakarta.
Jurubicara Kepresiden, Dino Patti Djalal, kepada wartawan, Senin pagi, mengatakan pemerintah Indonesia dapat memahami situasi genting di Washington, menyangkut pembahasan RUU Jaminan Kesehatan, yang membuat Presiden Barack Obama menunda kunjungannya ke Indonesai. Belum ada kepastian jadwal, tetapi diperkirakan kunjungan itu akan berlangsung pada pekan kedua di bulan Juni.
Dino mengatakan tanggalnya bulan Juni mungkin pertengahan, tapi sekarang sedang dirundingkan sedang dicocokkan antara pejabat Indonesia dan Washington. Dan apalagi kalau datang Juni bisa bawa first lady dan anak-anak untuk melihat Indonesia.
Sementara itu, Menteri luar negeri Marty Natalegawa mengakui segala persiapan sudah dilakukan dalam rangka kunjungan Presiden Obama. Namun, Marty menilai akan lebih baik bagi kedua pihak untuk bertemu dalam suasana politik yang lebih aman, dan jika ada penundaan itu bukan berarti akhir dari segalanya.
Natalegawa mengatakan: "It would be best to have President of United State’s visit in kind of more conducive domestic setting. I guess we choose to highlight the silver-lining in the whole thing, we are not disappointed we are fully understand. Obviously there are some preparations have been made and now it’s not going to take place in this week, there’s some implication on that but it’s not the end of the world.”
Dari Gedung Putih dikabarkan, bahwa Obama menyesalkan penundaan perjalanannya ke Indonesia dan Australia. Namun, lolosnya rancangan reformasi asuransi kesehatan juga "sangat penting", dan Presiden Obama bertekad untuk memastikan bahwa rancangan itu disahkan DPR Amerika.