Senator Amerika John McCain mengacam kebijakan luar negeri pemerintahan Trump dengan mengatakan bahwa kebijakan tersebut tidak cukup berfokus pada pelanggaran HAM di seluruh dunia.
Dalam artikel di harian New York Times hari Jumat (5/5), senator dari Partai Republik itu mengatakan Amerika punya kewajiban untuk membela HAM sebagai negara yang diciptakan dari “sebuah idealisme bahwa kebebasan adalah hak manusia yang tidak bisa diingkari.”
Ia mengacam komentar Menlu Rex Tillerson, baru-baru ini yang mengatakan mengkondisikann kebijakan LN Amerika terlalu banyak pada nilai-nilai menciptakan hambatan untuk memajukan kepentingan nasional Amerika.
“Dengan kata-kata tersebut Menlu Tillerson mengirim pesan menekan warga dimana saja. Jangan mencari Amerika untuk memberi harapan. Kita membuat kebijakan untuk melayani kepentingan kita yang tidak terkait dengan nilai-nilai kita,” tulis McCain.
McCain mengatakan sebagian akan memuji pandangan Tillerson sebagai realisme tapi ia mengatakan, “Jika realisme diartikan kebijakan yang berakar di dunia sebagai mana adanya bukan sebagaimana yang kita inginkan, mereka tidak salah”.
Ia menambahkan, adalah sangat bodoh untuk memandang realisme dan idealisme tidak selaras. McCain mengatakan tuntutan rakyat bagi HAM adalah kenyataaan dan mengatakan dengan menolak hak-hak ini kita “mengundang mereka penolakan yang berkelanjutan”.
“Memandang kebijakan luar negeri sebagai transaksi saja lebih berbahaya daripada yang disadari lawan,” imbuhnya. “Nilai-nilai kita adalah kekuatan dan harta terbesar,” tegasnya.
McCain seorang senator Partai Republik dari Arizona mengecam pemerintahan Trump dalam berbagai isu, termasuk keppres imigrasi presiden dan keinginan pemerintah untuk berhubungan lebih baik dengan Rusia. McCain juga berselisih dengan Presiden Trump mengenai komentar yang dibuatnya mengenai kemungkinan legalitas penyiksaan dan dukungan yang dingin terhadap Tillerson selama proses sidang konfirmasinya. [my/jm]
