“Senator Partai Republik tidak akan mengecewakan rakyat Amerika”, kata Trump hari Senin pada akun Twitternya hanya beberapa hari setelah DPR dengan suara mayoritas tipis membatalkan UU kesehatan yang sudah berlaku selama tujuh tahun yang lebih dikenal sebagai Obamacare.
Perdebatan panjang tentang layanan kesehatan itu sekarang beralih ke Senat dimana nasib upaya pembatalan itu masih belum jelas. Sebagian anggota Fraksi Republik telah menyampaikan keprihatinan mereka RUU pembatalan yang disetujui DPR itu akan menyebabkan jutaan warga tanpa asuransi sementara anggota Fraksi Demokrat bersatu menentang pembatalan UU itu dan berharap dapat menghalangi upaya untuk mengubah UU itu yang dalam jajak pendapat nasional menunjukkan makin didukung.
Dalam komentar Twitternya Trump berkeras "premi Obamacare dan biaya yang ditanggung pemilik asuransi sebelum klaim dibayar /deductible,terlalu tinggi, layanan asuransi itu sebuah kebohongan dan sudah tidak berlaku."
Pimpinan Kantor Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Trump, Tom Price muncul dalam beberapa acara bincang-bincang untuk membela upaya pembatalan itu.
"Tujuannya adalah memiliki semacam asuransi yang diinginkan rakyat Amerika bukan yang dipaksa pemerintah untuk mereka beli," kata Price dalam acara televisi NBC Meet the Press.
Menteri kesehatan itu mengatakan anggota Partai Republik percaya asuransi berdasarkan rencana mereka "akan lebih terjangkau. Ini berbeda dengan Obamacare. Kami yakin menjadi cara terbaik untuk menanggung mereka yang sudah menderita penyakit sebelumnya" yang seringkali mahal perawatannya.
Rencana Partai Republik itu akan memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengenakan tingkat premi yang lebih tinggi kepada orang-orang yang sakit dari pada mereka yang sehat menurut Obamacare, yang dibela Price sebagai "mengenakan harga berdasarkan status kesehatan orang."
DPR memutuskan dengan suara 217 lawan 213 untuk mengganti UU itu, kemenangan legislatif penting pertama Trump dalam kepresidenannya. Hanya pihak Fraksi Republik yang memilih membatalkan dan 20 anggota Fraksi itubergabung bersama semua anggota Fraksi Demokrat di DPR dalam menentang upaya itu.
Dalam beberapa hari mendatang Congressional Budget Office (CBO) yang independen dijadwalkan untuk merilis kajiannya mengenai berapa besar beaya rencana Fraksi Republik itu selama dekade mendatang dan berapa juta warga yang akan kehilangan asuransi berdasarkan rencana tersebut. Kantor itu mengatakan versi awal rencana itu akan menyebabkan 24 juta warga tanpa asuransi dalam 10 tahun mendatang. [my/al]