Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan kepada para pejabat senior pertahanan bahwa Rusia harus bersenjata lengkap menjelang 2017-2018 agar bisa menanggapi perisai misil NATO pimpinan Amerika sebagaimana mestinya.
Namun, Medvedev menambahkan Rusia tidak menutup pintu hubungan dan terus membicarakan rencana itu dengan mitra-mitranya.
Rusia telah menolak sistim pertahanan misil Amerika di Eropa sejak awal dengan mengatakan itu akan mengancam keamanannya. Pejabat-pejabat Amerika berulangkali meyakinkan Rusia bahwa perisai itu dimaksudkan untuk melindungi Eropa dan sekutunya dari kemungkinan serangan oleh negara seperti Iran atau Korea Utara.
NATO sebelumnya mengatakan ingin bekerja sama dengan Rusia mengenai perisai misil itu tapi menolak usul Rusia untuk mengoperasikannya bersama
Presiden Medvedev hari Selasa juga mengatakan bahwa Rusia harus memiliki kekuatan militer semacam itu sehingga tidak satu negarapun berani menantangnya.
Perisai misil NATO akan dibicarakan dalam konferensi NATO di Chicago pada akhir Mei setelah konferensi G8 di Camp David. Pada waktu itu Vladimir Putin akan dilantik sebagai Presiden Rusia berikutnya. Ia belum mengatakan apakah akan menghadiri konferensi NATO itu.